Pertanyaan terkait penyebab punahnya dinosaurus 66 juta tahun lalu sepertinya masih menjadi isu menarik di kalangan para ilmuwan.
Beragam dugaan muncul seiring banyaknya fosil yang ditemukan. Semuanya mengarah pada adanya peristiwa besar yang mengubah iklim dan lingkungan Bumi, sehingga menyebabkan kepunahan dinosaurus tersebut.
Teori yang paling mungkin adalah karena adanya suatu benda seperti asteroid atau komet yang jatuh ke permukaan Bumi, yang benturannya sangat kuat dan menghasilkan serpihan dalam jumlah besar sehingga menghalangi sinar matahari masuk ke Bumi, menimbulkan kematian secara perlahan bagi makhluk yang tinggal di atasnya.
Teori tersebut dilandasi penemuan sebuah kawah berdiameter 177 kilometer di kawasan pesisir Yucatan Peninsula, Meksiko, yang dinamakan kawah Chicxulub.
Kawah itu tertutup bebatuan dan bentuk endapan lain sehingga baru ditemukan di tahun 2013. Setelah diteliti lebih jauh oleh para ahli geologi dan tim NASA, kawah berbentuk lingkaran itu diduga kuat adalah tempat jatuhnya benda luar angkasa yang dimaksud. Serpihannya menutupi atmosfer Bumi dengan debu, menghalangi sinar matahari yang menjadi sumber energi bagi kehidupan.
Dari fosil-fosil yang ditemukan pun, penemuan lapisan "K-T Boundary"–lapisan yang menunjukkan era fosil itu berasal– terdiri dari tektit, batuan kuarsa dan debu iradium, yang kerap ditemukan sebagai pembentuk batu meteorit.
Selain itu, penelitian lain juga mengungkap adanya peran erupsi gunung berapi di India yang menjadi penyebab tertutupnya atmosfer Bumi dari sinar matahari, yang kemudian melemahkan tidak hanya dinosaurus, tapi juga hewan-hewan lain yang hidup di era itu.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR