Virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) kini menjadi momok bagi warga Korea Selatan. Setelah mendapati dua warganya tewas sebagai korban, kini Kwon Jun-wook selaku pejabat Kementerian Kesehatan Korsel mengarantina lebih dari 680 orang yang diduga terjangkit virus mematikan ini.
Sejak bulan lalu 17 kasus MERS di Korea Selatan telah dilaporkan dan baru saja 10 kasus secara resmi dilaporkan kepada WHO. Virus yang telah menghantui Arab Saudi sejak 2012 lalu sudah membutuhkan perhatian khusus dari WHO.
Fenomena ini patut kita waspadai, menilik letak Korea Selatan yang dekat dengan Indonesia, ditambah lagi dengan jumlah warga yang melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi. Menurut Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, “Ada tiga hal yang harus diwaspadai dari MERS, yakni pihak yang ditulari, jumlah yang tertular, dan cara penularannya.” jelasnya.
Menurut Tjandra pihak yang tertular bisa jadi adalah orang-orang terdekat seperti keluarga, petugas kesehatan, atau bahkan orang baru yang ditemui oleh korban. Hal ini berangsur pada jumlah korbannya, bila ada 20 orang yang tertular itu menandakan bahwa virus ini sudah menyerupai SARS yang sama-sama disebabkan oleh virus korona.
Adapun dugaan cara penularan MERS sampai saat ini belum dipastikan. “Virus ini menularnya seperti sebuah rangkaian. Bisa jadi melalui empat cara, yakni dari penderita MERS sendiri, tertular dari pasien lainnya, tertular dari petugas kesehatan, atau mungkin dari lingkungan rumah sakit.” tambah Tjandra yang juga tergabung sebagai anggota WHO.
Penulis | : | |
Editor | : | Faras Handayani |
KOMENTAR