Setiap kantor punya karyawan seperti itu: yang tak ingin berbaik-baik dengan orang lain di kantor.
Banyak dari kita yang khawatir melakukan kesalahan besar di kantor, tapi sering kebiasaan atau perilaku kecil yang justru menghancurkan reputasi kita. Beberapa orang mendapat pelajaran tak menyenangkan, dan beberapa lagi bahkan tak pernah belajar. Ini adalah topik yang sering dibahas oleh orang-orang yang berpengaruh di media sosial LinkedIn pekan ini. Ini yang dikatakan dua orang di antaranya.
Dr Travis Bradberry, President at TalentSmart
"Tak peduli seberapapun berbakatnya Anda, atau apapun yang Anda capai, beberapa perilaku bisa langsung mengubah cara pandang orang lain terhadap diri Anda dan akan selamanya memberi cap negatif pada Anda," kata Bradberry di sini: Sembilan kesalahan terburuk di tempat kerja.
Apa saja kesalahan-kesalahan itu? Mengapa hal-hal itu begitu buruk? Di antaranya:
"Menikam dari belakang. Dari namanya jelas. Menikam rekan Anda dari belakang, sengaja ataupun tidak, adalah sumber perselisihan besar di tempat kerja," kata Bradberry. "Salah satu bentuk pengkhianatan yang sering terjadi adalah melampaui jenjang hirarki untuk menyelesaikan masalah. Secara umum orang melakukan ini dalam upaya menghindari konflik, tapi akhirnya malah menciptakan konflik lebih besar ketika sang korban merasakan akibatnya."
"Bergosip. Orang-orang memperburuk diri mereka sendiri ketika mereka terlarut dalam gosip tentang orang lain," katanya. "Berkubang dalam percakapan tentang keburukan atau kesialan orang lain bisa berakhir dengan menyakiti hati orang-orang itu apabila gosip itu sampai ke mereka, tapi yang jelas, bergosip itu membuat Anda terlihat negatif dan pendendam. Dijamin."
"Menyatakan Anda membenci pekerjaan Anda. Hal terakhir yang ingin didengar orang sekantor Anda adalah orang yang mengeluh bahwa mereka membenci pekerjaan mereka. Melakukan itu akan membuat Anda dicap sebagai seorang yang negatif dan menurunkan semangat kerja kelompok," kata Bradberry. "Atasan biasanya cepat menangkap orang yang selalu enggan dan membuat kemerosotan semangat kerja, dan mereka tahu siapa orang yang antusias di kantor itu bisa menggantikan Anda."
"Makan makanan bau. Rekan kerja Anda akan keberatan kalau Anda membuat seluruh kantor berbau seperti ikan busuk, kecuali jika Anda bekerja di kapal nelayan. Aturan utama soal makanan di kantor adalah: apa saja yang berbau menyengat sampai keluar ruangan, harus ditinggalkan di rumah," kata Bradberry.
"Berbohong. Banyak bohong dimulai dari niat baik—orang ingin melindungi diri sendiri, atau orang lain—tapi bohong itu cenderung membesar dan menyebar hingga akhirnya ketahuan, dan sekali orang-orang tahu Anda berbohong, tak ada jalan kembali untuk menariknya," kata Bradberry.
Clinton Buelter, wirausahawan, pendiri HardToFill.com
Jika beruntung, belajar dari kesalahan bisa mudah. Namun seringnya, pelajaran seperti itu menyakitkan. Wirausahawan dan perekrut Buelter menulis bahwa ia "membuat banyak kesalahan ketika bekerja merekrut orang" yang membutuhkan bertahun-tahun untuk dikenali dan kemudian dibenahi.
Ia menawarkan pelajaran terpenting yang didapatnya di sini, 12 hal yang saya pejari dengan menyakitkan. Di antaranya:
"Membuka diri. Berhentilah menghabiskan 80% waktu Anda untuk memikirkan tentang bagaimana seseorang akan menerima Anda. Berhentilah menjadi seorang yang skeptis dan pesimis," katanya. Penting untuk tetap berpikiran terbuka, tak peduli apapun karier Anda. "Perhitungkan siapa yang ingin Anda tolong dan bangun jejaring di sekitar Anda. Buat diri Anda bisa diakses oleh mereka."
"Bersikap santai. Sesudah kuliah, kita butuh terdengar dan menulis dengan gaya. Ini yang diharapkan perusahaan dari kita, bukan?" kata Buelter. Nasehatnya: "Tak perlu basa-basi. Hilangkan itu dari percakapan, email dan kehidupan sehari-hari Anda. Ketika Anda mengirim pesan kepada teman dan anggota keluarga, Anda tak ingin kedengaran seperti perusahaan, bukan? Tentu tidak. Gunakan bahasa yang santai dalam pesan Anda dan mereka akan menanggapi. Itu bahasa yang membuat orang bisa terhubung dengan Anda."
"Tinggalkan meja Anda. Amat mudah menjadi stres dan frustrasi di pekerjaan. Anda duduk di kursi Anda, sementara stres dan frustrasi menggerogoti Anda. Anda kehilangan perspektiif yang lebih luas setiap menitnya," katanya. "Jadwalkan untuk berhenti. Lalu berdirilah dan tinggalkan meja Anda. Tapi jangan bersantai-santai tak keruan. Tetaplah fokus dan buatlah waktu Anda berharga."
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR