Tiap tahunnya di Amerika, ada 1,7 juta orang yang didiagnosa mengalami cedera otak.
Kasus cedera otak yang diderita kebanyakan hanya cedera otak ringan, tidak menyebabkan gegar otak. Namun, dari hasil studi yang dilakukan beberapa waktu terakhir, peneliti menemukan bahwa kasus gejala cedera otak ringan itu ditimbulkan dari dampak benturan kecil di kepala. Bahkan, gerakan kecil seperti menoleh saat orang lain memanggil kita pun dapat memengaruhi kelembaman otak, yang menyebabkan terjadinya gaya geser di dalam otak dan penimbul cedera otak itu sendiri.
Dalam studi yang dilakukan oleh ilmuwan dari Standford University, ilmuwan meneliti data MRI otak dari tiga orang pasien untuk menentukan seberapa sering dan ke arah mana pergeseran otak di dalam tengkorak yang menyebabkan timbulnya gejala cedera yang dimaksud.
Hasilnya, jika otak berpaling pada kisaran frekuensi 15 Hz, otak kemungkinan mengalami cedera. Perlu diketahui bahwa frekuensi 5 Hz setara dengan frekuensi getaran yang dihasilkan saat kepala menoleh/memalingkan muka, sedangkan getaran yang dihasilkan saat bertabrakan (misalnya pada olahraga American football) setara dengan nilai getara 20 Hz.
Jadi, meski kepala kita tidak terbentur dengan keras seperti yang seringkali terjadi pada pemain American football atau rugby, pergerakan otak yang demikian kecil juga bisa memengaruhi terjadinya cedera otak ringan.
Penelitian ini, peneliti berharap, juga dapat memberi gagasan baru untuk menciptakan helm khusus bagi atlet olahraga rugby atau American football untuk mengurangi dampak benturan.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR