Ini saatnya menambahkan kembali perbedaan antara pria dan wanita. Ternyata, pria dan wanita memiliki cara tidur yang berbeda.
Tim dibalik aplikasi yang menganalisis kebiasaan tidur yakni Sleep Cycle, mengumpulkan data dari 941.300 penggunanya di 50 negara berbeda. Hal ini dilakukan untuk melihat perbedaan kebiasaan tidur orang-orang di seluruh dunia setiap harinya. Dari hasil analisis tersebut, diketahui pria dan wanita memiliki cara tidur yang berbeda dan hasilnya cukup mengejutkan.
Rata-rata, para wanita di Amerika Serikat menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur dibanding pria. Kira-kira 25 menit lebih lama. Namun, statistik itu tidak berpengaruh pada mood mereka ketika alarm berbunyi. Wanita tetap kesal ketika dibangunkan oleh alarm meskipun waktu tidurnya lebih panjang.
Laki-laki cenderung bagun tidur lebih bahagia dibanding wanita. Hal ini terjadi hampir di seluruh dunia kecuali Colombia, Portugal dan Ukraina. Secara umum, pria lebih bahagia ketika bangun tidur di hari Minggu pagi. Namun, di Amerika Serikat, pria lebih bahagia di Sabtu pagi. Sedangkan wanita di seluruh dunia juga merasakan hal yang sama.
Survei ini juga menemukan ada beberapa wilayah yang penduduknya tak terlalu suka bangun di pagi hari. Baik pria dan wanita di Jepang, Korea Selatan dan Singapur dilaporkan memiliki mood paling jelek ketika bangun tidur.
Ketika berbicara kuantitas tidur, pria Jepang memiliki waktu tidur paling sedikit dibanding yang lainnya – kurang dari 6 jam setiap malamnya kecuali pada hari Sabtu. Kebalikannya, pria dan wanita di Finlandia dan Belanda justru kurang mendapat tidur di Sabtu malam.
Namun, meskipun seseorang menghabiskan waktu di tempat tidur lebih lama tidak berarti mereka mendapat kualitas tidur yang cukup. Pria dan wanita di Amerika adalah yang kualitas tidurnya paling buruk dan memiliki gangguan tidur. Para wanita Cina tidak memiliki banyak waktu tidur namun ternyata yang paling bagus kualitasnya, diikuti wanita dari Polandia dan Taiwan. Dan ketika berbicara soal pria-nya, mereka yang berada di Cina juga lah yang memperoleh kualitas tidur terbaik.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR