Nationalgeographic.co.id—Seorang bayi berusia enam belas bulan telah membuat rekor dunia baru. Ia lahir 132 hari lebih awal dan sekarang sudah lebih kuat dari sebelumnya. Secara resmi, dia adalah bayi paling prematur yang pernah bertahan hidup.
Secara umum, dibutuhkan sekitar sembilan bulan untuk membangun manusia di dalam rahim. Itu mungkin terdengar seperti waktu yang lama, tetapi sebenarnya sangat singkat.
Jika bayi manusia datang ke dunia pada tahap perkembangan yang sama seperti, katakanlah, bayi simpanse, itu akan memakan waktu satu setengah tahun atau lebih dari waktu kehamilan untuk sampai ke sana.
Masalahnya, banyak bayi manusia di dunia yang kini lahir lebih cepat dari periode normal kehamilan manusia yang sebenarnya sudah cukup "singkat" itu. Sebagai contoh, sekitar satu dari sepuluh kelahiran di Amerika Serikat dianggap prematur. Artinya, kelahiran itu terjadi sebelum minggu ke-37 kehamilan.
Baca Juga: Rahim Buatan untuk Bayi Prematur
Jika bayi lahir satu hari lebih awal, itu mungkin tidak akan menjadi masalah besar. Namun ketika bayi lahir berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan sebelum tanggal jatuh temponya, kemungkinan ia bisa hidup dengan baik bakal turun secara signifikan.
Seorang bayi yang lahir pada usia 32 minggu kehamilan, misalnya, memiliki kemungkinan 95 persen untuk bertahan hidup. Adapun bayi yang lahir pada usia 24 minggu kehamilan, peluang bertahan hidunnya kurang dari 50 persen.
Itulah sebabnya ketika bayi kembar Curtis dan C'Asya Means lahir hanya dalam 21 minggu dan satu hari kehamilan ibunya, dokter tidak memiliki harapan yang tinggi pada kelangsungan hidup kedua bayi tersebut.
"Kami biasanya menyarankan perawatan penuh kasih dalam situasi kelahiran prematur seperti itu," uja Brian Sims, dokter yang hadir di University at Alabama di Birmingham (UAB) untuk merawat Curtis dan ibunya Michelle Butler, seperti dilansir IFL Science.
"Ini memungkinkan orang tua untuk menggendong bayi mereka dan menghargai sedikit waktu yang mungkin mereka miliki bersama."
Sayangnya, untuk salah satu dari si kembar, hasilnya tragis. C'Asya meninggal pada usia satu hari.
Namun, ajaibnya, Curtis bisa selamat dan bertahan hidup. Dan sekarang, pada usia enam belas bulan, dia resmi menjadi pemegang rekor dunia.
Baca Juga: Sejarah Dunia: Ketika Kereta Bayi Mengalahkan Tank Baja Polandia
"Curtis, atau 'Poodie' begitu keluarganya memanggilnya, merayakan ulang tahun pertamanya pada 5 Juli 2021," jelas pengumuman dari Guinness World Records. "Pada titik ini dia memenuhi syarat sebagai bayi paling prematur yang bertahan hidup."
Ketika Curtis lahir, beratnya hanya 420 gram. Berat itu kurang dari seperdelapan berat rata-rata bayi yang baru lahir.
Curtis membutuhkan perawatan 24 jam di unit perawatan intensif neonatus spesialis: oksigen botol, terapis untuk membantunya menggunakan mulutnya, dan pengobatan khusus untuk membantunya berkembang.
"Dia awalnya menunjukkan bahwa dia merespons oksigen, detak jantungnya naik, angka-angkanya membaik … dia ingin bertahan hidup," kata Sims kepada GWR. "Saya sudah melakukan ini hampir 20 tahun ... tapi saya belum pernah melihat bayi semuda ini sekuat dia."
"Ada sesuatu yang istimewa pada Curtis."
Baca Juga: Remaja Berperan Penting dalam Mencegah Stunting. Bagaimana Caranya?
Butuh 275 hari perawatan sebelum Curtis siap untuk dipulangkan dari rumah sakit. Membawanya pulang setelah sekian lama di rumah sakit adalah "momen yang akan selalu saya ingat," kata Butler kepada NPR. Meskipun Curtis masih membutuhkan selang makanan dan oksigen tambahan, tim dokter mengatakan dia dalam keadaan sehat.
Curtis mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, Richard Hutchinson dari Wisconsin, yang lahir 131 hari lebih awal. Beda satu hari dengan Curtis, tetapi bagaimanapun, itu adalah perbedaan besar. Guinness melaporkan, rekor Hutchinson itu tidak terpecahkan selama 34 tahun sebelum akhirnya Curtis yang kuat lahir.
Source | : | NPR,IFL Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR