Rasa mual atau cepat lapar mungkin dirasakan sebagian besar umat muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Kendala ini bisa membuat kurang bersemangat dalam beraktivitas di siang hari.
Untuk mencegah hal tersebut, menurut Kepala Instalasi Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dokter Asep Ahmad Munawar, kuncinya adalah mengonsumsi lebih banyak protein saat sahur, terutama protein hewani.
"Saat berpuasa, perut akan kosong selama kurang lebih 14 jam. Energi yang biasanya diolah menjadi tenaga tidak didapatkan saat berpuasa, maka tidak heran jika orang yang sedang berpuasa merasa lemas," kata Asep, Senin (22/6).
Protein, lanjut Asep, merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak seperti bahan makronutrien lain (lemak dan karbohidrat), protein ini mempunyai peranan lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energi. Selain itu, protein merupakan zat makanan yang lebih lama diolah organ pencernaan dibanding zat makanan lain.
"Pada dasarnya, yang harus dikonsumsi saat sahur adalah gizi seimbang. Namun yang paling disarankan adalah protein. Dengan mengonsumsi protein saat sahur, energi yang diolah akan tahan lama sehingga orang yang berpuasa tidak terlalu cepat merasakan lapar,” jelasnya.
Asep menjelaskan, sumber makanan yang mengandung protein hewani diantaranya daging, telur, dan ikan. Sementara sumber protein nabati bisa diperoleh dengan mengonsumsi kacang-kacangan dengan makanan olahan tempe, tahu dan lain sebagainya.
"Disarankan juga sahur dengan menu sayuran dan buah-buahan karena serat pada sayuran dan buah-buahan relatif lama untuk dicerna tubuh sehingga membuat individu merasa kenyang lebih lama," ujarnya.
Lebih lanjut Asep menjelaskan, serat sangat baik bagi proses penurunan berat badan dengan menghindarkan adanya endapan lemak pada tubuh. "Cara makan sahur yang disarankan adalah mengakhirkan makan sahur, sesuai sunnah Rasul. Porsi yang dikonsumsi juga tidak boleh berlebihan," paparnya.
"Jangan lupakan juga untuk meminum 8 gelas air putih setiap hari," imbuh Asep.
Kebutuhan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral harus cukup. Sementara kebutuhan kalori orang dewasa adalah sebesar 25 kal-30 kal/berat badan. “Sebagai masyarakat awam, barangkali sulit mengukur besaran makanan menurut kalori yang diperlukan tubuh, untuk memudahkan masyarakat, cukup biasakan cara makan Rasulullah, yaitu dengan tidak makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang” ucapnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR