Penelitian membuktikan bahwa peran seorang ayah amat berpengaruh dalam hidup anaknya, dan berkompeten dalam hal mengurus anak. Seorang ayah bisa mengenali tangis anaknya seperti sang ibu, bahkan banyak kasus menunjukkan bahwa hubungan ayah-anak lebih berpengaruh ketimbang hubungan ibu-anak.
"Mengingat peran perempuan sebagai pencari nafkah dalam minoritas besar keluarga, penting untuk disadari bahwa seorang pria membawa lebih dari sekedar uang dalam hal mengasuh anak, "kata W. Brad Wilcox, seorang sosiolog di University of Virginia yang mempelajari perkawinan dan keluarga.
Ayah yang terlibat
Sejak tahun 2011, pria menghabiskan tujuh jam seminggu di penitipan anak dan 10 jam seminggu pada pekerjaan rumah tangga, menurut Pew Research Center. Itu sekitar setengah dari apa yang seorang ibu dilakukan, tapi itu adalah lompatan besar dari tahun 1965, ketika yang dilakukan seorang ayah hanya dua setengah jam seminggu di perawatan anak dan empat jam dari pekerjaan rumah tangga.
!break!Ayah yang semakin terlibat adalah kabar baik bagi anak-anak. Ayah yang mengasuh dan bermain dengan anak mereka membuat si anak tumbuh memiliki IQ yang lebih tinggi, menurut laporan tahun 2006 oleh Kantor Penyalahgunaan Anak dan Penelantaran. Manfaat ini meluas ke masa remaja: Pada tahun 2001, Departemen Pendidikan Amerika Serikat menemukan bahwa anak-anak dengan ayah biologis yang sangat terlibat adalah 43 persen lebih mungkin mendapat nilai A di sekolah dibandingkan anak-anak tanpa ayah biologis terlibat.
Selama seorang ayah menghabiskan setidaknya empat jam sehari dengan bayi mereka, mereka sama baiknya dengan seorang ibu dalam hal mengasuh.
Sentuhan seorang ayah
Keterlibatan seorang ayah memengaruhi hidup anaknya. Dilihat dari caranya bermain dengan anaknya, seorang ayah terbilang lebih kasar daripada seorang ibu. Namun gaya bermain seorang ayah mengajarkan anaknya untuk mengontrol tubuh dan emosi si anak, juga mendorong si anak untuk berani ambil risiko.
Hubungan ayah-anak yang kuat pun melindungi si anak. Misalnya, ayah yang banyak terlibat dalam kehidupan anaknya akan melindungi si anak dari kecenderungan menjadi korban kekerasan seksual atau pelecehan.
!break!Ayah cenderung memberikan kedisiplinan lebih dari seorang ibu. Ibu mampu mendisiplinkan anaknya, karena ia menghabiskan lebih banyak waktu dengannya. Tetapi strategi mereka memungkinkan terjadinya negosiasi dan pelonggaran aturan.
Linda Nielsen, psikolog Wake Forest University dan penulis Father-Daughter Relationships: Contemporary Research & Issues mengatakan bahwa dalam hubungan ayah dengan anak perempuannya, peran seorang ayah akan berpengaruh pada ambisi, ketegasan, sikap yang ia perlukan untuk maju di sekolah dan untuk maju dalam dunia kerja juga secara finansial.
Lalu bagaimana membangun hubungan ayah-anak yang kemudian dapat membantu si anak? Nielsen mengusulkan untuk habiskan banyak waktu dengan anak. Seorang ibu sering bertindak sebagai "penjaga gerbang" dalam seberapa dekat anak, terutama anak perempuan, dengan ayahnya. Jika ibu terluka ketika seorang anak perempuan ingin curhat ayah, dapat kios yang ayah-anak yang dinamis, kata Nielsen.
Jika seorang ibu terluka ketika anak perempuannya ingin curhat pada ayah, ini menjadi kesempatan bagi sang ayah dan anak untuk menguatkan hubungan. Semakin banyak ayah terlibat dengan anak-anak mereka, semakin besar kemungkinan anak-anak mereka untuk berkembang.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR