Penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti bisa saja menyerang lebih ganas lagi di masa mendatang.
Pasalnya, nyamuk adalah serangga yang mudah menyesuaikan dengan kondisi lingkungan, sehingga pencegahan penyakit yang dibawanya pun akan semakin sukar dilakukan. Kian hari, nyamuk A.aegypti semakin resisten terhadap insektida yang biasa digunakan untuk memberantas vektor nyamuk tersebut dalam proses fogging.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Tjandra Yoga Aditama menjelaskan, saat ini sedang dilakukan peninjauan kembali terhadap resistensi nyamuk Aedes terhadap insektida yang bertempat di sejumlah laboratorium Balitbangkes yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Menggunakan 244.800 jentik nyamuk yang akan dibiakkan hingga menjadi nyamuk dewasa, peneliti akan menguji resistensi nyamuk terhadap lima jenis insektida yang biasa digunakan dalam proses fogging, baik thermal fogging atau pengabutan maupun cold fogging (menggunakan partikel ULV).
Diharapkan proses penelitian uji resistensi nyamuk A. aegypti ini dapat selesai pada akhir tahun 2015.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR