Setelah diperiksa ternyata itu adalah sayap kelelawar.
Kelelawar hasil kunyahan disamping mangsa lain yang aktif pada malam hari, memberikan bukti elang berburu pada malam hari.
"Ini membuat kita berkesimpulan bahwa alap-alap memiliki kesempatan untuk berburu dan menangkap mangsa pada malam hari karena polusi cahaya - cahaya oranye yang menutupi kota," kata Dixon.
Dia mengatakan teori pribadinya tentang peningkatan alap-alap kawah kota adalah bahwa unggas itu telah menjadi "bagian dari lingkungan buatan manusia," dan juga menjelaskan saat seekor burung muda terbang dari sarangnya di Exeter, kemungkinan unggas ini akan membuat sarang pada lingkungan yang sama di kota terdekat.
Tim Universitas Nottingham Trent memperkirakan kajian baru mereka akan mengungkapkan bahwa ealap-alap kawah dalah spesies yang dapat menyesuaikan diri dengan baik pada kehidupan kota.
"Spesies terbagi dalam tiga kelompok berbeda": "penghindar kota" di mana urbanisasi menjadi masalah besar; "kelompok netral" dan "penyesuai kota", jelas anggota tim Dr Louise Gentle, pengajar di universitas.
Para peneliti akan menggunakan webcam yang ditaruh pada sarang di Nottingham, Sheffield, Derby, Brighton, Exeter, Chichester, Aylesbury dan London yang akan memberikan pemahaman yang belum pernah didapat sebelumnya.
"Sekarang terdapat banyak kamera pada sarang kota melalui streaming lewat internet dan dapat dilihat umum, tetapi tidak banyak dilakukan penelitian dengan menggunakan teknologi ini," kata Kettel.
Disamping perbedaan susunan makanan dan tingkah laku berburu malam hari, Kettel mengisyaratkan kajian juga akan menemukan teknik terbang yang berbeda di kota: "Burung kota tidak memiliki ruang lebar terbuka seperti burung desa, sehingga mungkin juga mereka menggunakan teknik terbang yang berbeda untuk menangkap mangsa.
"Kedua, karena ketersediaan makanan sepanjang tahun dan perlindungan yang lebih baik dari berbagai hal, pemangsa dan kematian, burung kota kemungkinan berkembang biak lebih cepat pada permulaan tahun dan menghasilkan lebih banyak anak burung dibandingkan unggas di desa.
Apakah alap-alap kota lebih sejahtera dibandingkan di desa? Sejumlah pengamat mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahuinya.
Dr Gentle mengatakan tim Universitas Nottingham Trent "belum tentu dapat mengatakan burung kota lebih baik," berdasarkan kajian ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR