Pihak pengelola Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) memperkirakan kunjungan ke candi Budha terbesar di dunia ini akan mencapai 332.253 orang, dengan puncak kunjungan pada tanggal 18 dan 19 Juli. Perkiraan ini lebih besar 10 persen dibanding tahun lalu, dimana pengunjung mencapai 302.049 wisatawan.
Kepala Unit TWCB Chrisnamurti Adiningrum dalam jumpa pers di Hotel Manohara pada Senin, 13 Juli lalu mengatakan bahwa masa libur ramai yang ditetapkan pihaknya adalah mulai tanggal 12-26 Juli. Penetapan tanggal itu ditenggapi dengan layanan tambahan yang disiapkan bagi pengunjung.
Ujarnya, "Selama libur lebaran akan ada hiburan tambahan, mulai dari pentas seni rakyat, wayang kulit, cokekan, musik keroncong, pameran kuliner Borobudur hingga demo potensi desa sekitar Borobudur dan sebagainya."
Menurut Chrisna, hal itu dilakukan supaya wisatawan mendapat manfaat lain selama berkunjung ke kawasan Candi Borobudur, selain tentu saja menikmati kemegahan candi yang didirikan oleh penganut Budha Mahayana pada abad 800-an ini.
Tahun lalu, pengelola juga memberikan pelayanan serupa. Salah satunya adalah hiburan musik keroncong oleh kelompok kesenian lokal. Hal ini dilakukan untuk mengusir kejenuhan wisatawan, terutama saat mengantri tiket masuk lokasi.
Masih menurut Chrisna, berbagai pembenahan telah dilakukan di kawasan wisata telah dilakukan, salah satunya adalah penataan para pedagang korban kebakaran di bekas sentra kerajinan dan makanan di zona I dan II. “Sekarang sudah terpusat di lokasi sementara di dekat Museum Kapal,” paparnya.
Sejumlah objek wisata di kawasan tersebut juga turut dipromosikan, salah satunya adalah Punthuk Setumbu, tempat dimana orang-orang berkunjung untuk menikmati sunrise ataupun melihat Borobudur dari ketinggian. Selain itu, turut pula dipromosikan Desa Bahasa, Gunung Kendil, Taman Kupu, dan beberapa lainnya.
Menurut pengelola, hal itu penting dilakukan supaya wawasan pengunjung semakin luas. “Karena di kawasan Candi Borobudur juga ada berbagai objek wisata yang menarik,” ucap Chrisna.
Penulis | : | |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR