"Salah satu cara melihatnya adalah kata-kata India \'menggangggu\' bahasa Inggris karena kata-kata tersebut tidak dimiliki. Contoh saja veranda (beranda). Iklim di sini dingin sehingga Anda tidak akan memiliki veranda, atau pyjamas (piyama), celana katun longgar, yang hanya cocok di iklim panas," katanya.
"Sekarang, kata-kata seperti wifi, internet, Google, email dan selfie mendunia, tidak ada kata-kata yang dapat mewakilinya, jadi kata-kata ini menyusupi bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lain dunia," jelas Shukla.
"Media sosial juga mengubah cara kita berbicara, arti kata seperti \'like\' sama sekali berubah, di samping \'following\' atau \'lol\'. Pengganggu baru bahasa Inggris adalah teknologi, tetapi saya suka bagaimana kerajaan menjadi pengganggu besar bahasa Inggris karena membuat Inggris terbuka terhadap begitu banyak kebudayaan dan bahasa," tambahnya.
Kata India-Inggris yang paling disukai Shukla, Blighty, menunjukkan bagaiman bahasa terus berubah.
"Ini biasanya dipakai warga Inggris di luar negeri yang mengacu ke Inggris dan ‘Good ol’ Blighty’. Asalnya dari kata Urdu yang berarti asing atau orang Eropa, ‘vilayati’. Jadi telah diubah dan dipakai untuk menghormati Inggris dan akhirnya menjadi bagian dari bahasa Inggris," katanya.
Pengaruh India terhadap bahasa Inggris mewakili proses bagaimana bahasa selalu berubah, dan menggarisbawahi pentingnya bekas jajahan dalam membentuk dunia modern.
"Sangat menarik mengkaji kata-kata," kata Teltscher. “Hal ini ini mengungkap irama dan jalur perjalanan yang tidak terduga dan hubungan yang tidak mungkin dan menarik."
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR