Kala sebagian besar warga Jakarta berlibur atau bermudik Lebaran, Edi (43) dan puluhan rekan kerjanya tetap memenuhi panggilan tugasnya sebagai pekerja kebersihan. Pekerjaan ini menuntut mereka tetap masuk bekerja.
Meski hari raya sudah di depan mata, Edi dan puluhan temannya tidak dapat berkumpul bersama keluarga. Kamis (16/7/2015) malam tadi, Edi bertugas membersihkan sampah di sekitar Bundaran Hotel Indonesia. Kawasan ini menjadi salah satu pusat warga berkumpul melakukan takbir keliling.
Lengkap memakai seragam khas petugas kebersihan berwarna oranye, Edi bersama sekitar 20 pekerja kebersihan bersiaga di dekat pos kepolisian Bundaran HI. Berbekal sapu lidi, Edi menunggu waktu untuk membersihkan sisa sampah yang mungkin dibuang di jalanan oleh masyarakat Ibu Kota yang menghabiskan malam takbiran di Bundaran HI.
Bagi Edi, tidak bertakbiran bersama keluarga sudah biasa. "Kita di sini intinya tugas, enggak bisa bilang kita enggak mau. Lagi pula, ini sudah biasa, bukan cuma setahun, tapi sudah berpuluh-puluh tahun," kata pria yang sudah malang melintang menjadi pekerja kebersihan lebih dari 20 tahun itu, Kamis malam.
Bapak dua anak ini mengatakan, keluarganya sudah paham dengan pekerjaannya itu. Tak hanya malam takbiran, tahun-tahun sebelumnya Edi pernah merasakan tidak shalat Id dan terlambat ber-Lebaran bersama keluarga di rumahnya di Depok.
"Sebelum masuk di DKI, saya kerja kebersihan di swasta, puluhan tahun kayak gini. Ini masih mending, dulu malah pernah enggak bisa shalat Id, sampai jam 9 pagi masih nyapu di Monas," ujar Edi.
Lebaran hari pertama Jumat (17/7/2015) pun terasa singkat bagi Edi. Pasalnya, hari kedua Lebaran, Sabtu (18/7/2015), Edi akan kembali masuk kerja membersihkan sampah.
Kamis malam ini, dirinya akan membersihkan di Bundaran HI hingga sekitar pukul 03.00 atau paling tidak hingga kawasan Bundaran HI bersih dari sampah. Pria asli Yogyakarta ini mengaku mempunyai keinginan untuk mudik ke kampung halaman. Tetapi, lanjut Edi, paling mungkin seminggu setelah Lebaran baru bisa mengambil libur.
"Pengin kayak yang lain bisa mudik, tapi kan namanya tugas. Itu pun kalau diizinkan dan juga mesti lihat lagi, jangan sampai bolong semua (tidak ada yang bekerja)," ujar Edi.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR