Seperti semua bintang, Matahari terbentuk dari awan gas dan debu yang mengerut. Partikel gas di tepi luar awan itu, atau nebula, mulai jatuh ke pusat, dan gravitasi partikel-partikel ini bersama-sama menarik atom lebih banyak lagi. Selama 10 juta tahun, awan gas itu bertambah mampat dan panas. Kemudian suatu perubahan penting terjadi pada intinya. Karena tarikan gravitasi, tekanan yang makin besar memaksa inti-inti atom berpadu dalam proses fusi nuklir, dan mengeluarkan energi sangat besar. Begitu api intinya menyala, Matahari telah menjadi bintang.
Beberapa proses:
1. Awan Gas yang Mengerut
Kira-kira lima miliar tahun silam, debu dan gas (nebula) bercahaya mulai menggumpal dan mengerut. Seperti adonan piza yang dilempar dan berputar di udara, nebula ini memipih seperti cakram
2. Tarikan Gravitasi
Selagi nebula terus berputar, gravitasi menarik materi ke pusat. Atom gas yang tertarik jatuh ke tengah menuju inti semakin banyak, sehingga kemampatan dan suhu terus meningkat. Akibatnya, inti dalam yang panas mulai memijar.
3. Hampir Menjadi Bintang
Dengan mengerut lebih jauh lagi, inti yang cerah itu mengecil sampai kira-kira 50 kali ukuran Matahari sekarang. Atom-atom terus jatuh ke dalam inti, dan di situ gravitasi yang sangat kuat memampatkannya menjadi sangat padat.
4. Sebuah Bintang Lahir
Setelah mengecil terus selama 10 juta tahun, Matahari muda menjadi mantap pada ukuran sedikit di atas ukurannya sekarang. Suhu intinya telah mencapai 10 juta° Kelvin dan reaksi inti pun mulai.
5. Matahari sekarang
Pada umurnya sekarang 4,6 miliar tahun, Matahari telah membakar kira-kira setengah hidrogen dalam intinya. Pembakaran ini akan terus berlangsung lima miliar tahun lagi.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR