Selama masa libur Lebaran, volume sampah di obyek wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, meningkat. Jika biasanya volume sampah hanya berkisar 3-5 kontainer per hari, selama libur Lebaran rata-rata 9,6 kontainer per hari. Satu kontainer berisi 4,5-5 meter kubik sampah.
”Pada H+2 Lebaran, volume sampah dalam satu hari bahkan sempat mencapai 12 kontainer,” ujar Kepala Seksi Pemeliharaan dan Pertamanan Taman Wisata Candi Borobudur Ratno Timur, Sabtu (25/7/2015). Peningkatan volume sampah ini terjadi di zona I dan zona II CandiBorobudur, sejak 16 Juli hingga 25 Juli 2015.
Menurut Ratno, ini adalah hal yang lumrah terjadi seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Candi Borobudur.
Dibuang sembarangan
Pihak Kantor Unit Taman Wisata Candi Borobudur sudah berupaya mengendalikan pertambahan sampah, dengan melarang wisatawan membawa makanan dan minuman dalam jumlah banyak ke kawasan candi. Kendatipun demikian, tetap saja ada barang bawaan berupa makanan minuman yang lolos dari pantauan.
”Botol-botol minuman dan benda-benda kecil seperti permen ataupun kue kecil masih ada saja yang dibawa wisatawan hingga ke atas candi. Sampah pembungkusnya juga masih ada yang berceceran di sekitar tangga dan lorong candi,” ujar Ratno.
Fikri, petugas kebersihan di zona II, mengatakan, sebagian besar sampah wisatawan adalah plastik bekas botol minuman dan makanan. Tak semua wisatawan tertib membuangnya di tempat sampah.
”Saya juga pernah menemukan ada popok bayi bekas pakai yang dibuang wisatawan secara sembarangan di rumput, di dekat jalan masuk menuju candi,” ujarnya.
Pengelola kawasan wisata Candi Borobudur sebenarnya telah menyediakan tempat sampah di setiap jarak 10-20 meter. Jumlah tempat sampah kecil ada lebih dari 200 buah, selain itu ada 14 kontainer di kawasan Candi Borobudur.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR