Dalam pameran budaya Yogyakarta yang digelar di Kantor Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ada satu benda yang memiliki nilai sejarah dan tergolong menarik perhatian. Benda itu adalah alat adu jangkrik milik Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengkubuwono VII yang dibuat sekitar tahun 1877.
Alat adu jangkrik ini terbuat dari kayu yang di atasnya dilengkapi dengan beberapa bumbung bambu tempat menyimpan koleksi jangkrik. Selain itu, terdapat pula satu kotak panjang kecil sebagai tempat mengadu jangkrik.
"Ini alat adu jangkrik. Biasanya kan hanya kotak panjang, kalau ini lengkap dengan bumbung dari bambu dan kotak untuk mengadu," ujar Hadi Utomo (67), seorang Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, saat ditemui dalam pameran itu, Rabu (29/7).
"Yang membuat Sultan HB VII sendiri. Ya sekitar tahun 1877, jadi sudah berapa tahun hingga saat ini?" kata dia.
Menurut Hadi, selain kuda dan ayam jago, Sultan HB VII juga menggemari koleksi jangkrik. Alat ini menjadi tempat untuk menyimpan sekaligus mengadu jangkrik. "Ya selain kuda, beliau juga koleksi jangkrik," ucapnya.
Bahkan setelah Sultan HB VII, alat adu jangkrik ini masih digunakan juga oleh Sultan HB VIII. Setelah itu, alat adu jangkrik ini disimpan di dalam keraton. Alat ini lalu hanya dikeluarkan ketika ada pameran-pameran khusus soal kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR