Dalam sebuah pernyataan via surel pada Rabu lalu, Juru bicara presiden mengatakan bahwa pengumuman tersebut berdasarkan pada “informasi yang kredibel”. Meski demikian, dia tidak memberikan rincian lebih jauh tentang informasi itu.
Pernyataan itu menyebutkan,"Pemerintah Republik Islam Afghanistan, berdasarkan informasi yang kredibel, menegaskan bahwa Mullah Mohammad Omar, pemimpin Taliban telah tewas pada April 2013 di Pakistan."
"Pemerintah Afghanistan percaya bahwa pembicaraan tentang kedamaian di Afghanistan lebih ‘beraspal’ sekarang daripada sebelumnya, dan dengan demikian memanggil semua kelompok oposisi bersenjata untuk mengambil kesempatan dan bergabung dengan proses perdamaian."
Gedung Putih mengatakan mereka yakin atas laporan kematian Omar yang kredibel dan intelijen AS sedang menyelidikinya.
Taliban belum mengkonfirmasi atau menyangkal klaim, yang selama seminggu telah menjadiikan spekulasi tentang nasib pemimpin pemberontak. Seorang pejabat intelijen Pakistan kepada The Guardian mengatakan bahwa mereka telah menyadari kematian Omar sejak Januari 2014, berdasarkan informasi yang diterima dari "pembantu dekat" dari kepala dan anggota keluarga militan.
Pemerintah Afghanistan hanya diberitahu setelah perundingan perdamaian yang diadakan oleh perwakilan dari Taliban dan pemerintah Kabul luar ibukota Pakistan, katanya. "Karena kita harus mengungkapkannya, kita melakukannya sekarang," katanya. "Omar sudah mati dan ini bukan sesuatu yang terjadi sekarang atau di masa lalu."
Hasib Sediqi, juru bicara badan intelijen Afghanistan, NDS, mengatakan bahwa lembaga itu telah mengetahui bahwa Omar "mati secara mencurigakan" di sebuah rumah sakit di Karachi pada April 2013.
"Kami telah mengajukan pertanyaan ini untuk satu setengah tahun terakhir," katanya, "Kami memiliki intelijen bahwa Mullah Omar tidak lagi hidup. Sekarang kami senang bahwa pasukan asing mengkonfirmasikan ini juga. "
Rumor kematian pemimpin Taliban telah marak selama bertahun-tahun. Omar, yang merupakan kepala negara Taliban dari tahun 1996, belum terlihat di depan umum sejak koalisi pimpinan AS menggulingkan pemerintah pada tahun 2001.
Penulis | : | |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR