Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta bersama para Arkeolog Universitas Gadjah Mada (UGM) berencana melakukan ekskavasi di area persawahan Dusun Karangbajang, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Lokasi ini diduga "menyimpan" sebuah candi, setelah beberapa bulan lalu ditemukan batu berukiran Kala (Raksasa).
"Senin besok kita akan mulai melakukan ekskavasi di lokasi Karangbajang, Mlati, Sleman," ujar Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan, BPCB Yogyakarta, Wahyu Astuti, Minggu (2/8). Ia menuturkan, BPCB Yogyakarta telah membentuk tim untuk melakukan ekskavasi di Dusun Karangbajang Mlati Sleman. Ekskavasi nantinya akan dibantu oleh beberapa orang dari Jurusan Arkelogi Universitas Gadjah Mada (UGM). (Baca juga Warga Temukan Batu Berwajah Raksasa di Sawah)
Proses ekskavasi nantinya juga akan melibatkan warga Dusun Karangbajang. Beberapa warga telah diminta untuk membantu proses penggalian arkeologi itu.
Menurut Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Perlindungan BPCB Yogyakarta, Muhammad Taufik, proses ekskavasi awal ini hanya akan berlangsung beberapa hari. Sebab, tujuannya hanya untuk melihat seberapa pentingnya situs tersebut, dan apa memang benar ada candi yang terpendam. " Jika memang ada candi dan situs ini sangat penting maka akan dilakukan ekskavasi lanjutan. Jika memang tidak ya tidak dilanjutkan," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, batu berukir raksasa atau sering disebut Kala ditemukan warga saat membajak sawah di Dusun Karangbajang, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman beberapa bulan lalu. Selain batu Kala, di lokasi yang sama, warga juga menemukan batu antefiks atau sering disebut hiasan candi.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR