Komposisi tubuh yang berbeda antara pria dan wanita menjadikan tingkat metabolisme wanita lebih rendah ketimbang pria. Menurut hasil studi yang diterbitkan di jurnal Nature Climate Change, Senin (3/7), tingkat metabolisme yang berbeda itu pulalah yang menyebabkan wanita lebih mudah merasa kedinginan dibanding pria.
Tak heran jika sebagian rekan kerja wanita yang Anda temui di kantor menggunakan busana yang lebih tebal dan jaket ekstra untuk melindungi diri dari dinginnya suhu kantor.
Dijelaskan pula, kebanyakan gedung perkantoran menyetel suhu termostatnya berdasarkan standar yang digunakan sejak tahun 1960an, di mana standar yang digunakan didapat dari data metabolisme pria berusia rata-rata 40 tahun dan berat sekitar 70 kilogram. Nyatanya, formula yang demikian tak sesuai dengan sistem metabolisme yang dimiliki wanita.
Untuk mencari solusi yang tepat bagi para pekerja wanita, peneliti dari University of Cailfornia di Berkeley tengah merancang kursi berdaya baterai dengan tiga kipas dan dua alat pemanas yang bisa digunakan para pekerja—suatu terobosan yang bisa membantu pekerja wanita yang bekerja di gedung kantor berpendingin ruangan dengan ratusan karyawan.
Di kursi itu, penggunanya bisa mengatur suhu kursinya sesuai dengan kebutuhan. Dilengkapi dengan sensor hemat energi, kursi dapat mendingin kembali secara otomatis jika tidak diduduki dalam waktu lama.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR