Jaegar mengatakan sorotan begitu besar itu pada akhirnya berdampak buruk pada laba-laba itu, belum ada aturan tentang perdagangannya padahal minat untuk menjadikannya hewan peliharaan sangat tinggi.
Dia mengatakan dari setiap 100 laba-laba yang diimpor sebagai ‘binatang peliharaan,’ mungkin ada 1.000 laba-laba yang musnah karena dikeluarkan dari habitat aslinya.
Betapapun, Jaegar mengatakan, kenyataan bahwa laba-laba itu umurnya pendek, bisa jadi akan mengurangi permintaan.
Kodok terbesar di dunia beratnya bisa sama dengan bayi yang baru lahir, yaitu sekitar 3,2 kilogram.
Walau tubuhnya besar, kodok ini tetap pada naluri alami sebagai amfibi untuk bersembunyi. Warnanya yang hijau berbintik-bintik membuat mereka cocok berkamuflase di bebatuan berlumut.
Mereka hidup di sungai-sungai dekat pesisir di hutan Afrika barat.
Dilihat dari ukurannya, Anda mungkin menyangka bahwa suara kodok ini akan mengelegar. Tetapi kenyataannya, kodok raksasa tidak memiliki kantong vokal sehingga mereka hanya bisa bersiul untuk memikat pasangan.
Kodok ini tergolong binatang yang terancam. Populasi mereka dilaporkan terus menurun, hingga tinggal 50% dalam tiga generasi terakhir. Kodok ini selalu diburu untuk makanan khusus dan untuk perdagangan internasional hewan piaraan– antara lain untuk kompetisi lompat kodok di AS.
Sebagaian kodok memang diekspor untuk program penangkaran, tetapi hal ini tidak terlampau berhasil. Para pemerhati lingkungan kini berkonsentrasi untuk bekerja bersama komunitas lokal untuk menekan perburuan sembarangan.!break!
Di Papua Nugini, ada kupu-kupu yang sangat besar sehingga bisa sering dibandingkan dengan burung.
Kupu-kupu ratu Alexandra hidup di wilayah kecil di hutan tropis dekat pesisir utara.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR