Pada 2007, peneliti dari MIT Kenway Louise dan Matthew Wilson merekam aktivitas dari sel yang merupakan bagian dalam otak tikus yang disebut hippocampus, sebuah struktur yang dikenal terlibat dalam sebuah formasi dan memasukannya dalam memori. Pertama, mereka merekam aktivitas dari sel otak ketika tikus berlari dalam labirin.
Kemudian mereka memperhatikan aktivitas dari sel otak yang sama ketika hewan itu tidur. Louise dan Wilson menemukan pola yang identik dari tikus pada saat berlari dan saat REM. Dengan kata lain, itu seperti tikus-tikus itu berlari dalam labirin dalam pikiran mereka ketika mereka tidur.
Hasil uji coba itu sangat jelas bahwa para peneliti dapat menebak lokasi tikus yang persis sama dengan labirin mimpi mereka dan memetakan mereka ke titik yang aktual dengan labirin yang sebenarnya.
Ahli biologi Universitas Chicago Amish Dave dan Daniel Margoliash melihat kedalam otak burung pipit zebra atau zebra finch dan menemukan sesuatu yang serupa. Burung-burung ini tidak lahir dengan melodi lagu dalam otak mereka; malahan mereka harus belajar untuk menyanyikan lagu mereka.
Ketika mereka terbangun, sel pada bagian otak depan burung ini yang disebut dengan robutus archistriatalis merangsang dengan mengikuti mereka menyanyikan nada tertentu. Para peneliti dapat menentukan nada mana yang dinyanyikan berdasarkan pola rangsangan dari sel-sel tersebut. Dengan menyatukan potongan dari pola elektronika dalam sel-sel itu sepanjang waktu, Dave dan Margoliash dapat merekonstruksi seluruh lagu dari awal sampai akhir.
!break!Kemudian, ketika burung-burung sedang tidur, Dave dan Margoliash memantau kembali aktivitas elektronika pada bagian otak mereka. Rangsangan dari sel-sel tersebut tidak seluruhnya acak. Malahan, sel-sel dirangsang dengan perintah, seperti burung tersebut menyanyikan lagu, nada demi nada. Itu mungkin dapat dikatakan bahwa burung pipit zebra finch terdengar melatih lagu mereka saat mereka tidur.
Apakah perilaku kucing dalam sebuah uji coba ilmiah sesungguhnya digolongkan sebagai mimpi? Apakah tikus-tikus yang memiliki kesadaran subyektif bahwa mereka berlari dalam labirin di pikiran mereka ketika mereka tidur? Apakah nyanyian burung berkicau menyadari mereka bernyanyi dalam tidur? Pertanyaan-pertanyaan ini sulit untuk dijawab sama halnya seperti pertanyaan mengenai kesadaran.
Ini sulit. Kami manusia tidak terbiasa untuk menyadari bahwa mereka bermimpi ketika mereka bermimpi, tetapi itu menjadi jelas sesaat ketika mereka terbangun. Apakah burung berkicau zebra finch mengingat mimpi mereka sebagai mimpi ketika mereka terbangun dari tidur? Dapatkan mereka membedakan dunia nyata dari salah satu mimpi mereka? Kami dapat mengatakan dengan sejumlah ketentuan yang masuk akal ahwa psikologi dan perilaku yang tergambar dalam mimpi manusia telah diteliti dalam kucing, tikus, burung dan hewan lainnya. Namun, apakah mahluk hidup lain selain manusia sebenarnya dapat bermimpi masih tetap menjadi misteri.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR