Pada Januari 1934, sebuah perusahaan yang berfokus pada pembuatan peralatan seperti kancing dan ritssluiting, didirikan oleh Tadao Yoshida di Higashi Nihonbashi, Tokyo. Perusahan ini dimakan San-es Shokai.
Pada Februari 1938, San-es Shokai berubah nama menjadi Yoshida Kogyosho. Akhirnya pada Januari 1946, YKK dipatenkan menjadi merek dagang dari Yoshida Kogyo Kabushikigaisha, dan 48 tahun kemudian namanya berganti lagi menjadi menjadi YKK Corporation.
Tak hanya bergerak di bidang peralatan seperti kancing dan sejenisnya, YKK juga meluncurkan usaha perumahan di Singapura, dan pertanian di Brazil. Pada September 1986, perusahaan ini mendirikan pabrik pertamanya di luar Jepang, yaitu di Indonesia, dan memproduksi bahan bangunan aluminium.
Hingga kini, YKK membuat 90 persen ritssluiting di dunia, dalam 206 pabrik di 52 negara. Mereka tak hanya membuat ritssluiting, namun juga mesin pembuatnya. Di Georgia, AS, pabrik terbesarnya menghasilkan 7 juta ritssluiting per hari.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR