Nationalgeographic.co.id—Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa psilocybin, halusinogen yang ditemukan dalam "jamur ajaib" membantu meringankan gejala pada orang depresi yang sulit diobati.
Penyelenggara uji coba mengumumkan hasil penelitiannya pada Selasa, 9 November 2021. Sebelumnya, awal 2021 ini, sebuah penelitian kecil menunjukkan psilocybin bekerja sebaik escitalopram antidepresan umum (Lexapro) dalam menghilangkan depresi sedang hingga berat, dan penelitian sebelumnya telah mengisyaratkan janji obat tersebut.
Tetapi uji coba baru yang dilakukan oleh perusahaan farmasi Compass Pathways, adalah uji coba psilocybin dengan standar emas terbesar hingga saat ini, sehingga hasilnya bisa lebih berbobot daripada penelitian sebelumnya.
Namun, hasil uji coba belum ditinjau sejawat atau diterbitkan dalam jurnal, jadi tinjauan data lebih lanjut diperlukan. STAT melaporkan uji coba melibatkan 233 peserta dari 10 negara di Amerika Utara dan Eropa.
Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok, yang masing-masing menerima dosis psilocybin berbeda dalam hubungannya dengan dukungan psikologis. Sebuah pernyataan dari Compass Pathways mengatakan semua peserta telah berhenti minum antidepresan sebelum percobaan dimulai.
Dilansir STAT, 79 pasien menerima satu kali dosis 25 miligram obat, 75 menerima dosis 10 miligram dan 79 menerima dosis 1 miligram. Dosis terendah secara efektif berfungsi sebagai plasebo, yang berarti itu berfungsi sebagai titik perbandingan untuk perawatan dosis tinggi. Uji coba ini dilakukan secara double-blinded, artinya baik penyelenggara uji coba maupun peserta tidak mengetahui dosis pengobatan mana yang diberikan kepada setiap pasien.
Halaman berikutnya...
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR