Para peneliti mengatakan bahwa serangan asteroid terjadi sekitar 66,04 juta tahun lalu. Saat itu, erupsi di wilayah yang disebut Deccan Traps sudah berlangsung pada intensitas rendah, namun secara dramatis dipercepat sebagai dampak kuat karena dipicu serangan asteroid.
“Dua peristiwa ini terjadi secara simultan,” ujar ahli vulkanologi, Loÿc Vanderkluysen dari Drexel University di Philadelphia.
“Proses keduanya secara bersamaan menyebabkan kepunahan,” tambah Paul Renne, direktur Berkeley Geochronology Center.
Para ilmuwan selama sekitar 35 tahun telah memperdebatkan manakah dari kedua bencana ini yang menjadi penyebab kepunahan.
“Perdebatan telah berlangsung lama,”kata Renne. “Sekarang, saatnya untuk menolak salah satu penyebab atau yang lainnya. Mereka jelas sekali terjadi di waktu yang bersamaan dan keduanya berkontribusi dalam kepunahan,” tambahnya.
“Asteroid kira-kira seukuran Manhattan yang menghantam bumi cukup membuat trauma. Kemudian diikuti oleh erupsi gunung berapi terbesar yang pernah ada di Bumi dalam waktu 60 juta tahun. Pasca dua peristiwa itu akan diikuti dengan 4.000 abad perubahan iklim, pengasaman laut dan hujan asam,” Vanderkluysen menambahkan.
Mark Richards, ahli geofisika dari UC-Berkeley mengatakan, “Kita sebagai manusia tidak akan ada di sini jika dinosaurus tidak punah. Kepunahan di akhir periode Cretaceous membuka jalan bagi mamalia untuk menjadi hewan darat yang dominan.”
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR