Keberadaan hiu tutul atau gurano bintang di Taman Nasional Teluk Cendrawasih, menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan mancanegara ke wilayah itu.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderasih (TNTC), Ben G Saroy, di Manokwari, Papua Barat, Selasa (6/10/2015), mengatakan, tidak sedikit wisatawan mancanegara mengunjungi TNTC. Jumlah mereka terus meningkat setiap tahun.
"Sebagian besar dari mereka, semata-mata untuk melihat hiu totol gurano bintang, mereka tidak takut, karena hiu jenis ini, bukanlah hiu buas,"kata Ben.
Menurutnya, hiu ini, merupakan jenis hiu yang senang hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Habitat gurano bintang itu, tidak menetap di wilayah perairan TNTC.
"Hiu ini, mudah ditemui di wilayah perairan Kuatisore, Kabupaten Nabire (salah satu kabupaten di provinsi Papua, yang berada di kawasan TNTC). Wisatawan mancanegara, sering datang di lokasi itu," kata dia.
Di TNTC, lanjut Ben, hiu tutul ini, bisa dijumpai sepanjang tahun. Menurutnya, hal ini yang membedakan TNTC dengan kawasan perairan lain, baik di Indonesia maupun negara lain.
"Sehingga, kapan pun kita datang ke Kuatisore, kita pasti bisa melihatnya. Ini yang barangkali membuat jumlah wisatawan mancanegara terus meningkat,"sebut Sarov.
Dia menambahkan, hiu jenis ini bukanlah predator yang buas. Sumber makanan bagi satwa ini adalah ikan puri yang populasinya cukup besar di kawasan TNTC. Dia mengajak pemerintah Kabupaten Nabire dan Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat turut menjaga habitat hiu ini.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, hingga 2014 lalu, populasi gurano bintang masih cukup bagus. Jumlah hiu tersebut, antara 50 hingga 70 hiu.
"Hiu ini kan, jenis hiu yang jinak yang tidak akan memakan manusia. Bahkan sangat bersahabat, dan bisa mendatangkan income, jika potensi pariwisata di kawasan ini dikelola secara baik," ujarnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR