Antartika membentuk es yang jumlahnya melebihi es yang hilang, menurut penelitian terbaru NASA. Tim NASA sampai pada kesimpulan ini setelah para ilmuwan menguji ketinggian dari wilayah lapisan es yang diukur dari satelit.
Metode baru digunakan oleh para ilmuwan hingga mendapatkan kesimpulan ini, seperti mengukur perubahan kecil ketinggian es di area luas. Penemuan ini berlawanan dengan penelitian lebih dari satu dekade yang mengindikasi bahwa Antartika kehilangan banyak es dan berkontribusi terhadap meningkatnya permukaan laut dunia.
Benua ini kurang lebih seukuran Amerika Serikat dan Meksiko yang digabungkan, dan perubahan pada es tak sama di seluruh Antartika. Beberapa bagian membentuk es, sedangkan beberapa lainnya kehilangan es.
Banyak ilmuwan yang setuju bahwa Antartika Peninsula dan bagian Antartika Barat kehilangan es dan tingkat kehilangannya juga meningkat. Di bagian timur benua dan bagian dalam, terjadi pembentukan es. Pembentukan ini, menurut penelitian ilmuwan, lebih besar dibanding dengan es yang hilang di bagian lain.
Adanya pembentukan es mengartikan bahwa Antartika tidak berkontribusi pada kenaikan permukaan laut, namun dapat menutup kerugian dari hilangnya sebagian besar es di Greenland dan gletser dunia.
Ilmuwan menduga bahwa peningkatan hujan salju yang dimulai 10.000 tahun lalu, adalah penyebab pembentukan es di Antartika. Dari tahun ke tahun, salju terkumpul dan memadat hingga membentuk es.
Hujan salju menambahkan 112 miliar ton es tiap tahun dari 1992 hingga 2001, namun menurun menjadi 82 miliar ton pertahun dari 2003-2008.
Bagaimanapun juga, hal ini bukanlah kabar baik bagi iklim kita. Penulis studi mengatakan, peningkatan hilangnya es di Antartika Barat dan Peninsula, ditambah kenyataan bahwa pembentukan es yang melambat di seluruh bagian benua bisa menyebabkan hilangnya keseluruhan es dalam 20 tahun mendatang.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR