Sekelompok nelayan Kamboja mendapat tangkapan yang cukup mengejutkan awal bulan ini: Lele Mekong raksasa yang sangat besar, ini pertama kalinya Lele Mekong Raksasa terlihat di negara itu dalam kurun waktu setahun.
Tertangkap di dekat Phnom Penh, ikan itu hampir tujuh kaki (2,13 meter) panjangnya dan berat sekitar 90-114 kilogram, kata Zeb Hogan, seorang ahli biologi ikan di University of Nevada, yang memeriksa dan menandai ikan.
"Ukuruan itu tidak begitu besar untuk ikan lele raksasa Mekong, tapi itu masih lebih besar daripada lele yang tertangkap di Amerika Utara selama abad terakhir," kata Hogan, yang juga seorang National Geographic Explorer dan pembawa acara Monster Fish Show di Nat Geo WILD.
Lele terbesar yang diketahui di Amerika Utara memiliki bobot 143-pound 65 kilogram, ditangkap di North Carolina pada tahun 2011. Tapi itu dikalahkan oleh ikan lele raksasa Mekong yang seukuran beruang grizzly yang tertangkap di Thailand pada tahun 2005. Lele raksasa Mekong ini beratnya 293 kilogram dan hampir sembilan kaki panjangnya (2,7 meter).
Seperti namanya, ikan lele raksasa Mekong hidup dalam sistem Sungai Mekong di Asia Tenggara. Mereka ikan air tawar tanpa sisik terbesar di dunia dan disebut "ikan royal" di kawasan itu karena ukuran dan pentingnya mereka bagi budaya lokal.
“Tangkapan ini sangat menarik karena menandakan bahwa ikan terancam punah yang sangat langka ini masih ada di sungai dan masih melakukan migrasi bertelur tahunan dengan keluar dari Danau Tonle Sap dan ke Sungai Mekong," kata Hogan.
Pada 1800-an, ribuan ikan lele Mekong raksasa ditangkap di sungai setiap tahun. Tapi jumlah mereka telah menurun drastis sebanyak 95 persen karena penangkapan yang berlebihan, polusi, dan perusakan habitat. Sekarang, kurang dari setengah lusin ikan yang terlihat di seluruh jangkauan mereka dalam setahun.
Membunuh ikan di wilayah tersebut dianggap melanggar hukum, namun pembangunan rangkaian baru bendungan besar di sungai dapat merusak habitat lele raksasa.
"Jika semua area bertelur mereka berada di atas bendungan, mereka mungkin akan punah," kata Hogan, yang telah mempelajari ikan selama 20 tahun.
Untuk lebih memahami perilaku ikan, Hogan dan pejabat dari Departemen Perikanan Kamboja melekatkan tanda plastik pada sirip hewan. Jika ikan tersebut terlihat lagi, tim akan mendapatkan informasi yang lebih banyak. Sebab, ikan tersebut bisa hidup lebih dari 60 tahun, sehingga bisa memberikan data selama waktu tersebut.
Untuk melepaskan ikan raksasa itu, Hogan terjun ke sungai dengan kedalaman sekitar 10 kaki (3 meter). Dengan cepat ikan itu berenang sendiri dan tampaknya berada dalam kesehatan yang baik. Ketika pertama kali tertangkap, nelayan menaburinya dengan air wangi, sebagai bentuk penghormatan dalam budaya setempat.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR