Sebuah bintang di sistem tata surya yang jauh telah menyebabkan kegemparan di kalangan astronom. Cahayanya berfluktuasi secara dramatis dan berpola aneh, sehingga para ilmuwan berpikir sesuatu yang besar dengan bentuk aneh mungkin berputar-putar di sekitarnya dan kadang-kadang menghalangi cahaya. Ini bisa jadi keluarga komet dingin, atau potongan planet dan pecahan asteroid. Satu kelompok astronom bahkan menyarankan bahwa perlu ditelusuri lebih jauh, karena mungkin saja itu adalah struktur besar alien, layaknya segerombolan kolektor surya.
Aktivitas aneh bintang itu awalnya ditemukan dengan teleskop Kepler yang tidak lagi fungsional, tetapi sekarang para ilmuwan telah menindaklanjuti dengan pengamatan dari teleskop Spitzer. Hasil pengamatan akan dipublikasikan dalan Astrophysical Journal Letters.
Meskipun Spitzer tidak dapat memberitahu banyak tentang keberadaan alien di sekitar bintang KIC 8462852, ini dapat membantu untuk dalam memilah-milah kemungkinan lain. Siaran pers menjelaskan :
“Jika dampak planet, atau tabrakan antara asteroid, berada di balik misteri KIC 8462852, maka harus ada kelebihan cahaya inframerah di sekitar bintang. Berdebu, bebatuan akan berada di suhu yang tepat untuk bersinar dengan panjang gelombang inframerah.”
Ketika Spitzer mencari cahaya kelebihan inframerah, teleskop itu tidak menemukannya. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis tabrakan planet atau asteroid mungkin salah. Tetapi, ada peringatan bahwa Kepler mengamati pola cahaya aneh di tahun 2011 dan 2013, sedangkan Spitzer mengamati ini pada tahun 2015. Jika objek yang mengelilingi bintang memiliki orbit yang sangat panjang, saat ini mereka tidak mungkin berada di posisi yang tepat, di mana teleskop yang mengekori Bumi mampu mengamati cahaya mereka.
Allen Telescope Array (ATA) juga telah mengubah arah ke bintang misterius ini, guna mendengarkan sinyal radio yang menunjukkan keberadaan alien di sekitar bintang. ATA tidak menemukan bukti alien, tetapi para ilmuwan merencanakan untuk mendengarkan lagi dengan teleskop yang lebih besar dan lebih sensitif tahun depan.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR