Rumah-rumah yang hancur. Kendaraan-kendaraan yang dirambati tanaman. Peralatan dapur yang diselimuti debu. Pemutar kaset yang memadat karena abu vulkanik.
Itulah yang tersisa dari desa-desa "hantu" yang ditinggalkan penduduk lima tahun lalu ketika Gunung Sinabung meletus setelah 400 tahun sunyi. Lahan pertanian dan rumah-rumah yang suatu kali dipelihara dengan baik sekarang menjadi pengingat yang menyeramkan atas kekuatan gunung berapi itu.
Sinabung mengejutkan para ilmuwan dan banyak orang ketika meletus tahun 2010. Gunung berapi setinggi 2.460 meter itu telah meletus secara sporadis sejak saat itu, menewaskan 17 orang dalam letusan awal tahun lalu dan mengubur desa-desa di Bekerah tahun 2013 dan Suka Meriah tahun 2014. Warga enam desa lainnya juga dipaksa mengungsi.
Lebih dari 30.000 orang harus dievakuasi setelah wilayah seluas 7 kilometer sekitar Sinabung dinyatakan terlalu berbahaya ditinggali. Dan saat ini, 6.200 orang masih tinggal di tempat penampungan yang didirikan oleh pemerintah setempat atau tinggal bersama kerabat sambil menunggu direlokasikan ke pemukiman baru.
Gunung Sinabung termasuk dalam lebih dari 20 gunung berapi aktif di Indonesia, yang rentan akan aktivitas seismik karena lokasinya di "Cincin Api" Pasifik.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR