Umumnya yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat adalah bukan biji padi/serealia utuh melainkan salah satu dari bagiannya. Misalnya, tepung terigu yang merupakan bahan baku roti atau kue merupakan bagian endosperm (lembaga) dari biji gandum yang digiling dan diayak. Demikian pula dengan nasi yang dikonsumsi berasal dari endosperm padi.
Bila Anda sering mengonsumsi biji padi/serealia yang tidak 100 persen utuh, tubuh akan menua lebih cepat yang disusul hilangnya memori dan kabut otak. Karena itu, secara perlahan ganti menu sarapan menjadi 100 persen produk whole grains atau dengan sumber karbohidrat kompleks.
8. Sumber protein yang diolah
Protein dikenal sebagai pembangun otot dan penting untuk membantu tubuh bekerja dengan baik. Protein juga membantu tubuh menyekat sistem saraf. Namun hal ini tidak terjadi jika mengkonsumsi sumber protein olahan, seperti daging yang terlalu lama dimasak, hot dog, salami, atau sosis. Sebaiknya, pilih ikan segar terutama untuk tuna dan salmon, susu, dan kacang-kacangan untuk sumber protein yang lebih baik.
9. Lemak trans
Lemak trans dikenal sebagai salah satu faktor pemicu penyakit jantung, karena menyebabkan obesitas dan kenaikan kadar Kolesterol jahat. Konsumsi lemak trans juga akan membuat otak lebih lamban yang mempengaruhi refleks dan kualitas otak.
Bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama, lemak trans akan menyebabkan penyusutan otak. Hal ini perlahan juga membahayakan pembuluh arteri jantung. Oleh karena itu, segera batasi konsumsi makanan tinggi lemak trans, seperti gorengan, donat, pastry, pie, biskuit, kue, cracker, margarine.
10. Pemanis buatan
Pemanis buatan memang mengandung kalori lebih sedikit. Namun bila penggunaannya sering dan dalam jumlah banyak, akan meningkatkan risiko gangguan fungsi otak dan kemampuan kognitif.
11. Nikotin
Walaupun faktanya nikotin bukan merupakan jenis makanan, tetapi zat yang satu ini sudah terkenal dapat merusak otak dengan cara menghambat aliran darah menuju organ penting ini, sehingga membatasi suplai oksigen dan glukosa . Zat ini bukan cuma menyebabkan penuaan dini dan memicu kanker dan merusak pernafasan, tetapi juga mempengaruhi produksi dan fungsi neurotransmitter dengan membuat sempit lubang saluran kapiler. Padahal, saluran darah berukuran kecil ini berperan penting dalam fungsi otak.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR