Jonathan seekor hewan tertua di dunia, kembali memperoleh kesehatannya setelah memakan makann yang lebih bergizi.
Usia tua sudah memasuki kehidupan dari Jonthan si kura-kura, merebut kemampuan indera penglihatan dan penciuman, dan hingga beberapa tahun yang lalu, memintanya untuk berdiet dari makan ranting yang tidak sehat di daerah wilayah pulau Inggris St. Helena yang berada di lepas pantai barat Afrika.
Pada tahu 2014, dokter hewan setempat Joe Hollins melihat penderitaan Jonathan dan mulai memberikan reptil ini menu makanan yang lebih bergizi, seperti apel, wortel, mentimun, pisang dan jambu biji.
Setahun kemudian, Jonathan kembali masuk pemberitaan dan terlihat sehat, menurut update terbaru dari Hollins pada situs informasi St. Helena.
"Pola makannya sudah ditingkatkan dan memberikan hasil yang menakjubkan," tulis Hollins pada 7 desember.
"Paruhnya sudah rapuh dan tumpul sekali dan kembali menjadi tajam dan mematikan, jadi kemumngkinan Ia sedang berjuang dari microdeficiencies (sic) vitamins, mineral dan elemen."
Kura-kura jenis ini dikenal juga sebagai kura-kura raksasa Seychelles, atau kura-kura raksasa Aldabra yang dapat tumbuh hingga 550 pound (250 kilogram) dan berasal diari beberapa pulau di Samudera Hindia.
Sebagian penduduk pulau tersebut memburu spesies ini pada abad ke-18 dan ke-19 untuk dijadikan sebagai makanan. Sejak 8 Januari , International Union for the Conservation of Nature memasukkan daftat kura-kura ini sebagai hewan langka yang teramca, punah.
Sementara seluruh dunia sedang berusaha mengembalikan populasi dari kura-kura raksasa Aldabra yang hidup di Aldabra Atoll, sebuah pulau terluar Seychelles dekat dengan Madagaskar, Jonathan sudah hidup di Saint Helena sejak tahun 1882.
Menurut kantor berita Seychelles, hewan ini kemungkinan merupakan hadiah kepada gubernur Inggris pada saat itu, dan itulah salah satu alasan mengapa ia berada di pekarangan rumah gubernur.
"Ada kemungkinan bahwa ia akan tiba-tiba mati esok hari atau hidup hingga ia berusian 250 tahun dan masih melihat kita semua," tulis Hollins.
Banyak orang yang masih belum pernah mendengar tentang keberadaan kura-kura raksasa Aldabra, dan kemungkinan pernah menyalahartikan spesies ini dengan spesies yang ditemukan pada perairan Galapagos Island. Tapi kura-kura ini memiliki perbedaan.
"Kura-kura raksasa Aldabra adalah hewan yang lebih tertarik dan mudah beradaptasi dengan kebanyakkan orang lainnya," kata Justin Gerlach, seorang kordinator ilmuwan dari Nature Protection Trust of Seychelles.
Di alam liar, mereka hidup dengan membentuk kelompok atau kawanan yang senang berkumpul di padang rumput terbuka.
Dan, "apabila di penangkaran, jika dirawat dengan baik, mereka akan mencari manusia," kata Gerlach. Beberapa kura-kura bahkan ingin dibelai katanya.
Ketika kura-kura Aldabra saat ini aman dari pemburuan saat ini, Gerlach mengatakan bahwa ada bahaya yang lebih besar untuk spesies ini.
The Aldabra Atoll hanya memiliki tinggi 3-6 kaki (1-2 meter) di atas pemukaan laut, dan ilmuwan memprediksi bahwa lautan dunia akan naik sebanyak empat kaki (sekitar satu meter) pada tahun 2100.
Penulis | : | |
Editor | : | endah trisulistiowaty |
KOMENTAR