Para peneliti di Northwestern University mengembangkan beton yang dapat digunakan untuk membangun tempat pemberhentian di Mars, sebelum manusia pernah sampai di sana.
Tim mengembangkan beton yang menggunakan sulfur dan bahan yang serupa dengan tanah di Mars, yang dua kali lebih kuat dari beton belerang biasa. Hal ini disampaikan pemimpin penelitian Gianluca Cusatis, seorang profesor di Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan dari Northwestern, di Evanston, Illinois.
Beton belerang dibuat seperti bahan dari Mars yang memiliki batu dan karang berukuran hanya 2 sampai 3 milimeter, sedangkan beton sulfur konvensional dibuat untuk digunakan di Bumi memiliki partikel agregat berukuran sekitar 10 milimeter.
Perbedaan tersebut juga membuat beton Mars lebih tahan api dari beton belerang tradisional. Selain itu, tim mengamati perbedaan bagaimana belerang bereaksi secara kimia dengan mineral dalam tanah seperti di Mars.
Pada beton belerang biasa, pasir hanya sebagai pengisi dan tidak bereaksi dengan sulfur. "Sulfur berfungsi sebagai lem, tetapi tidak ada reaksi," kata Cusatis.
"Dalam beton biasa Anda memiliki semen, air dan agregat," tambahnya. "Semen dan air bereaksi membentuk lem. Pasir tidak bereaksi dengan pasta. Jadi kita mengasumsikan bahwa akan terjadi juga dengan tanah Mars. Tapi itu tidak terjadi. Ada reaksi kimia yang terjadi."
Tim ini sekarang meneliti kemungkinan penggunaan beton baru dapat digunakan pada pencetakan 3-D di Planet Merah. Mereka ingin mengirim robot dengan printer 3-D ke Mars, untuk membangun tempat pemberhentian dari bahan baru yang siap digunakan saat manusia datang.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR