"Bapak, selamat jalan Bapak. Doa kami selalu menyertai Bapak."
Sambil terus terisak, putri sulung mantan Presiden Soeharto Siti Hardiyanti mengungkapkan kalimat itu di depan makam ayahnya di Astana Giribangun, Karang Anyar, Jawa Tengah, 28 Januari 2008 silam.
Setelah berpulang sehari sebelumnya, tepatnya pada hari Minggu, jenazah Presiden ke-2 RI itu dimakamkan sekitar pukul 12.10 WIB.
Makam Soeharto terletak di sebelah kanan makam Tien Soeharto, istrinya yang lebih dulu wafat pada tanggal 28 April 1996.
Astana Giribangun merupakan kompleks makam keluarga keluarga Soeharto yang terletak di lereng tenggara Gunung Lawu, di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, sekitar 35 kilometer dari Kota Surakarta.
Keturunan Mangkunegara
Makam Soeharto dan istrinya di Astana Giribangun ini berada tepat di bawah Astana Mangadeg, makam Kanjeng Pangeran Adipati Arya Sri Mangkunegara I atau juga dikenal dengan nama Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said serta makam Mangkunegara II dan III. Tien merupakan keturunan Mangkunegara III.
Selain itu, terdapat pula kompleks pemakaman Astana Girilayu yang merupakan tempat peristirahatan terakhir Mangkunegara IV sampai VIII.
Astana Giribangun dibangun pada tahun 1974 oleh Yayasan Mangadeg Surakarta dan diresmikan pada tahun 1976 dengan ditandai pemindahan sisa jenazah ayah Tien Soeharto, Soemaharjomo, dan kakak tertuanya, Siti Hartini Oudang.
Bangunan makam ini mengadopsi bentuk joglo dengan gaya Surakarta beratap sirap. Ada tiga cungkup atau bangunan makam di kompleks ini, yaitu cungkup Argosari yang terletak di tengah dan paling tinggi posisinya, serta cungkup Argokembang dan Argotuwuh.
Makam Soeharto, Tien serta ayah dan kakak tertua Tien terletak di cungkup Argosari.\'!break!
Destinasi ziarah
Kompleks makam keluarga Soeharto ini kerap menjadi destinasi wisata dan ziarah, baik oleh para pengunjung domestik maupun mancanegara.
Pengunjung dipersilakan memberi uang seikhlasnya untuk masuk ke kawasan makam ini, selain biaya parkir kendaraan.
Para pengunjung biasanya berziarah atau hanya berwisata religi di makam Soeharto dan keluarganya ini.
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, misalnya, tercatat pernah berziarah ke makam Soeharto usai menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Sebelas Maret, Solo.
Sejumlah tokoh politik juga kerap datang berziarah. Biasanya, makam ramai dikunjungi oleh tokoh politik menjelang pemilihan presiden atau legislatif.
Salah satunya mantan menantu Soeharto, Prabowo Subianto. Salah satu kunjungannya adalah ketika masih bertarung dalam Pemilu Presiden 2014 sebagai calon presiden nomor urut 1.
Saat itu, Prabowo datang berziarah dengan didampingi tokoh partai pendukungnya, seperti Aburizal Bakrie dan Akbar Tandjung.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR