Nationalgeographic.co.id - Hasil studi baru mengungkapkan bahwa mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan pada sel manusia. Potongan plastik yang berukuran kurang dari lima milimeter ini tidak hanya membahayakan alam tetapi juga manusia.
Dilansir dari The Guardian, polusi mikroplastik sendiri telah mencemari bumi ini. Tanpa disadari manusia, melalui makanan dan air, mengonsumsi partikel kecil ini. Studi ini merupakan yang pertama menunjukkan bahayanya termasuk kematian sel dan reaksi alergi pada tingkat yang relevan dengan paparan manusia.
Hanya saja, dampak kesehatan bagi tubuh manusia masih samar karena tidak diketahui berapa mikroplastik berada dalam tubuh sampai akhirnya dikeluarkan. Penelitian ini menganalisis 17 penelitian sebelumnya yang melihat dampak toksikologi mikroplastik pada lini sel manusia.
Para ilmuwan membandingkan tingkat mikroplastik yang menyebabkan kerusakan sel dengan tingkat yang dikonsumsi manusia melalui air minum, makanan laut, dan garam meja yang terkontaminasi. Mereka mendapati jenis kerusakan tertentu—kematian sel, respons alergi, dan kerusakan dinding sel disebabkan oleh tingkat mikroplastik yang dicerna manusia.
“Efek berbahaya pada sel dalam banyak kasus merupakan peristiwa awal yang memengaruhi kesehatan. Kita patut prihatin. Saat ini, tidak ada cara untuk melindungi diri kita sendiri,” ujar Evangelos Danopoulos dari Hull York Medical School, Inggris.
Baca Juga: Mikroplastik Kita Mulai Mencemari Kawasan Terpencil Antarktika
Studi ini telah dipublikasikan di Journal of Hazardous Materials dengan judul A rapid review and meta-regression analyses of the toxicological impacts of microplastic exposure in human cells pada 24 November 2021. Penelitian di masa depan dapat memungkinkan untuk mengidentifikasi makanan yang paling terkontaminasi dan menghindarinya.
Namun solusi utamanya adalah menghentikan hilangnya sampah plastik. “Begitu plastik ada di lingkungan, kita tidak bisa benar-benar mengeluarkannya,” tutur Evangelos Danopoulos yang juga bertindak sebagai pemimpin penelitian.
Penelitian tentang dampak mikroplastik pada kesehatan meningkat dengan cepat. Evangelos Danopoulos mengungkapkan ini adalah hal yang baik. Karena kita terpapar partikel ini setiap hari.
“Kita memakannya, kita menghirupnya, dan kita tidak benar-benar tahu bagaimana mereka bereaksi dengan tubuh kita begitu mereka (mikroplastik) masuk,” ungkapnya.
Penelitian juga menunjukkan mikroplastik berbentuk tidak beraturan, menyebabkan lebih banyak kematian sel daripada yang berbentuk bola (spherical). Hal ini penting untuk penelitian di masa depan, karena banyak mikroplastik yang dibeli untuk digunakan dalam eksperimen laboratorium berbentuk bulat. Oleh karena itu mungkin tidak mewakili partikel yang dicerna manusia.
“Penelitian ini membantu menginformasikan di mana penelitian seharusnya mencari untuk menemukan (sesuatu) yang berdampak di dunia nyata,” ujar Steve Allen, seorang peneliti mikroplastik.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR