“Sangat menarik bahwa bentuk (mikroplastik) sangat penting untuk toksisitas, menegaskan apa yang diyakini oleh banyak peneliti polusi plastik bahwa bola (mikroplastik) yang digunakan dalam eksperimen laboratorium mungkin tidak menunjukkan efek di dunia nyata,” tambahnya.
Baca Juga: Para Peneliti Ini Mencoba Memetakan Mikroplastik di Seluruh Dunia
Evangelos Danopoulos mengatakan langkah selanjutnya bagi para peneliti adalah melihat studi tentang bahaya mikroplastik pada hewan laboratorium. Pada bulan Maret, sebuah penelitian menunjukkan bahwa partikel plastik kecil di paru-paru tikus hamil masuk dengan cepat ke jantung, otak, dan organ lain di janin mereka.
Dari penelitian lainnya di bulan Oktober 2020 lalu para ilmuwan menujukkan bahwa bayi yang diberi susu formula dalam botol plastik menelan jutaan partikel setiap hari. Lalu pada Desember tahun 2020, dilaporkan adanya mikroplastik di plasenta bayi yang belum lahir. Hal ini menurut para peneliti adalah masalah yang sangat memprihatinkan.
Partikel tersebut ditemukan di plasenta dari empat wanita sehat yang memiliki kehamilan dan kelahiran normal. Mikroplastik terdeteksi di kedua sisi, janin dan ibu dan di membran di mana janin berkembang. Dari semua partikel yang dianalisis adalah plastik yang telah diwarnai dengan warna biru, merah, oranye, atau merah muda dan mungkin berasal dari kemasan, cat, atau kosmetik dan produk perawatan pribadi.
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR