Sebagian besar dari kita membenci kecoak, namun setidaknya kemampuan mereka dalam bertahan hidup membuat para ilmuwan terpesona.
Sejak sebuah penelitan terbaru yang diterbitkan pada minggu ini dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, oleh Universitas of California, Para peneliti Berkeley mencoba untuk mempelajari bagaimana sebenarnya apa yang membiarkan kecoak ini dapat melacak navigasi dan celah yang sangat kecil dari tinggi mereka.
Seorang intergrative biologist Robert Full dan seorang mahasiswa dengan gelar Ph.D Kaushik Jayaram memfilmkan seekor kecoak memasuki wilayah yang sangat rapat dan mengamati apa yang terjadi pada serangga tersebut ketika sebuah benda dengan berat yang hampir mendekati 100 gram ditempatkan diatas tubuhnya.
Baca juga : Rahasia Kecoak Bisa Hidup Tanpa Kepala
Hasil dari pengamatan tersebut ialah di dalam eksokeleton kecoak, yang dibuat untuk saling melengkapi pelat dihubungkan dengan membrane yang elastis yang dapat cukup tangguh untuk melindungi dan juga cukup fleksibel untuk menekan dan memberikan energi pergeseran pada kakinya. Kemampuan tulang belakang yang spesial dapat membantu kecoak ini mengatur cengkram ketika hewan ini melebarkan kakinya .
Di dalam penelitian ini, pergerakan ini membantu kecoak menahan tekanan yang lebih berat 300 kali dari berat badan mereka ketika mereka merangkak melalui celah-celah: dalam kasus lain, mereka dapat bertahan dari berat beda yang 900 kali lebih berat dari tubuh mereka.
Para peneliti tertarik dengan ketangguhan kecoak ini yang memiliki kemampuan lebih dari pemahaman mereka terhadap bertahan hidup, atau lainnya. Kemampuan mereka dapat bertahan dengan tekanan yang luar biasa adalah sesuatu yang para ilmuwan harapkan dapat dijadikan sebagai robot.
"Eksoskeleton kecoak memberikan inspirasi pada sebuah robot penyelamat berkaki lembut yang dapat menembus reruntuhan gedung akibat tornado, gempa bumi, atau sebuah ledakan," tulis sang pengarang.
Baca juga : Peneliti Berhasil Membuat Kecoak Jadi Hewan Penyelamat
Sebagian besar dari kita membenci kecoak, namun mempesona para ilmuwan setidaknya untuk kemampuan mereka dalam bertahan hidup.
Sejak sebuah penelitan terbaru yang diterbitkan pada minggu ini dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, oleh Universitas of California, Para peneliti Berkeley mencoba untuk mempelajari bagaimana sebenarnya apa yang membiarkan kecoak ini dapat melacak navigasi dan celah yang sangat kecil dari tinggi mereka. Seorang intergrative biologist Robert Full dan seorang mahasiswa dengan gelar Ph.D Kaushik Jayaram memfilmkan seekor kecoak yang memasukki wilayah yang sangat rapat dan mengamati apa yang terjadi pada serangga tersebut ketika sebuah benda dengan berat yang hampir mendekati 100 gram ditempatkan diatas tubuhnya.
Hasil dari pengamatan tersebut ialah di dalam eksokeleton kecoak, yang dibuat untuk saling melengkapi pelat dihubungkan dengan membrane yang elastic yang dapat cukup tangguh untuk melindungi dan juga cukup fleksibel untuk menekan dan memberikan energi pergeseran pada kakinya. Kemampuan tulang belakang yang special dapat membantu kecoak ini mengatur cengkram ketika hewan ini melebarkan kakinya .
Di dalam penelitian ini, pergerakkan ini membantu kecoak menahan tekanan yang lebih berat 300 kali dari berat badan mereka ketika mereka merangkak melalui celah-celah: dalam kaksus lain, mereka dapat bertahan dari berat beda yang 900 kali lebih berat dari tubuh mereka.
Para peneliti tertarik dengan ketangguhan kecoak ini yang memiliki kemampuan lebih dari pemahaman mereka terhadap bertahan hidup, atau lainnya. Kemampuan mereka dapat bertahan dengan tekanan yang luar biasa adala sesuatu yang para ilmuwan harapkan dapat dijadikan sebagai robot. “Eksoskeleton kecoak memberikan inspirasi pada sebuah robot penyelamat berkaki lembut yang dapat menembus reruntuhan gedung akibat tornado, gempa bumi, atau sebuah ledakan,” tulis sang pengarang.
75 Perempuan Berlatih Seni Bertahan Hidup pada Gelaran Women Jungle Survival Course EIGER 2024
Penulis | : | |
Editor | : | endah trisulistiowaty |
KOMENTAR