Jakarta di ambang tenggelam. Kota dengan penduduk lebih dari 20 juta orang ini sangat rentan terkena banjir karena berada di delta 13 sungai yang 40 persen tanahnya berada di bawah permukaan laut. Dalam kurun waktu 20-30 tahun ke depan, sepertiga kota Jakarta diperkirakan akan terendam air.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa wilayah Jakarta tenggelam pada tingkat mengkhawatirkan: 10-20 cm per tahun. Penyebabnya adalah penurunan permukaan tanah akibat peningkatan populasi dan eksploitasi air tanah. Selain itu, banjir di Jakarta juga kerap terjadi akibat tersumbatnya saluran air.
(Baca juga: Utarakan Jakarta: Siapkah Melihat Ibukota Tenggelam?)
Saat ini, Jakarta bergantung pada tembok laut berusia 40 tahun yang membentang sejauh 30 kilometer. Tembok laut ini seharusnya berfungsi untuk menjaga Jakarta agar tidak dihantam banjir dari laut Jawa. Namun, karena strukturnya terus tergerus ombak dan perlahan terbenam ke dalam endapan tanah lunak, akhirnya tembok laut tersebut hanya memberikan sedikit perlindungan bagi Jakarta.
Kondisi Jakarta tersebut mendorong Cynthia Boll, fotografer Belanda untuk menjalankan proyek Utarakan Jakarta. Bermitra dengan seorang ahli media dari Belanda, Jan Herkeens, selama 12 bulan Cynthia mendokumentasikan keseharian penduduk dan banjir di Jakarta.
(Baca juga: Arsitek Juga Terlibat dalam Masalah Banjir)
Melalui kampanye multimedia Utarakan Jakarta, `People Behind the Seawall` ini, Cynthia bersama rekan-rekannya berusaha menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai kondisi daratan Jakarta dan ancaman tenggelam yang terus membayangi.
Proyek yang diluncurkan sejak 1 Oktober 2015 tersebut menjadi sebuah upaya unik untuk menampilkan kepada para pengguna aktif media sosial mengenai kehidupan empat penduduk di Jakarta Utara. Dalam website www.utarakanjakarta.com, netizen dapat menyimak kisah keseharian mereka: bagaimana mereka berjuang menghadapi banjir, menghadapi kesulitan akses air bersih, rumah yang kian tenggelam, dan tetap bersemangat pergi ke sekolah saat banjir melanda. Selain itu, terdapat pula opini-opini para ahli mengenai penyebab, solusi-solusi, dan apa yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi banjir.
(Baca juga: Tahun 2050, Semanggi akan Menjadi Lautan)
Upaya menyebarkan informasi tak hanya sampai di situ. Cynthia dan rekan-rekannya juga menghelat pameran Utarakan Jakarta bertajuk “Beropini, Beraksi, Karena Jakarta Tenggelam”. Melalui pameran tersebut, masyarakat diajak untuk turut berpartisipasi aktif dalam mencegah tenggelamnya Jakarta.
Dalam pameran itu, Cynthia juga ingin menunjukkan bentuk interaksi yang terjadi sejak peluncuran proyek dalam sebuah instalasi besar yang terdiri dari materi foto, area interaktif dalam bentuk visual 3 Dimensi dan sticker opini, serta video yang menjadi materi kampanye Utarakan Jakarta.
Anda bisa mengetahui lebih lanjut tentang proyek tersebut dengan mengunjungi pameran Utarakan Jakarta di Erasmus Huis Amphitheatre, 13 April -13 Mei 2016. Semakin banyak teman yang Anda ajak, akan semakin banyak pula orang yang tahu dan akan peduli terhadap kondisi Jakarta.
Rahasia Mengontrol Populasi Nyamuk: Aedes aegypti Jantan Tuli Tidak Bisa Kawin!
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR