Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan FTSP Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya mengadakan Uji Emisi kendaraan bermotor dalam gelaran Surabaya Environmental Expo (SEE) di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Sabtu (23/4).
Sekedar informasi, SEE merupakan subevent sekaligus menjadi acara puncak dari Environation 2016, salah satu “Green Event” terbesar di Jawa Timur yang diprakarsai oleh mahasiswa-mahasiswi Teknik Lingkungan ITS. Tahun ini, Environation mengusung tema“Green Lifestyle” . Tema tersebut dipilih dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membiasakan gaya hidup ramah lingkungan.
Project Officer Environation 2016 Parama Maharddhika memaparkan bahwa Uji Emisi dalam helatan SEE ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata kelayakan kendaraan bermotor roda empat. Sehingga nantinya pengendara diharapkan dapat meningkatkan kepedulian terhadap kendaraannya.!break!
“Apabila emisinya di atas baku mutu, maka pengendara diharuskan menservis kendaraan agar emisi buangnya sesuai atau dibawah ambang batas,” ujar Parama.
Hasil Uji Emisi tersebut menunjukkan, tiga dari 232 kendaraan roda empat berbahan bakar bensin dinyatakan tidak lolos uji. Sedangkan untuk kendaraan berbahan bakal diesel, hanya 23 dari 69 kendaraan yang lolos. Hasil tersebut mengacu pada ambang batas yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2009 Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru.
!break!
Konsentrasi emisi CO semua kendaraan uji berkisar 10-20 gr/jam untuk kecepatan kendaraan nol dan konsentrasi emisi CO cenderung meningkat sampai 40-130 gr/jam. Semakin tua umur kendaraan dan semakin besar kapasitas mesinnya maka konsentrasi emisi yang dihasilkan pun semakin besar.
Kecenderungan konsentrasi emisi CO2 semua kendaraan hampir sama. Peningkatan konsentrasi emisi CO2 cenderung meningkat dengan bertambahnya kecepatan kendaraan. Nilai konsentrasi emisi CO2 untuk semua tipe kendaraan berkisar antara 1000-2000 gr/jam pada kondisi kecepatan kendaraan nol dan meningkat hingga 8000-10.000 gr/jam pada kecepatan kendaraan 60 km/jam.
Rajin melakukan servis kendaraan bisa membantu mengurangi pengeluaran konsentrat CO, CO2, dan HC. Dengan begitu pengendara pun turut berpartisipasi menyelamatkan bumi.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR