Nationalgeographic.co.id—Di balik permukaan datar dan membeku Antarktika, tersembunyi dunia lain yang belum pernah dilihat manusia: pegunungan curam, lembah-lembah dalam, dan jaringan sungai yang mengalir di bawah lapisan es setebal sekitar 1,6 kilometer.
Sungai-sungai ini bukan aliran biasa—mereka dapat mengalir "naik", menentang gravitasi, mengikuti tekanan es yang sangat besar dari atasnya.
Kini, para ilmuwan menemukan bahwa sistem sungai bawah es ini memiliki peran kunci dalam merespon pemanasan global, dan seberapa cepat lapisan es Antarktika akan mencair, serta seberapa tinggi permukaan laut akan naik dalam beberapa dekade ke depan.
Perubahan arah aliran sungai bawah es dapat mengganggu kestabilan gletser-gletser besar di pesisir Antarktika, yang selama ini memperlambat kenaikan permukaan laut. “Perubahannya sangat drastis,” kata Christine Dow, ahli hidrologi gletser dari University of Waterloo, Kanada.
Menurutnya, sungai-sungai ini bisa mempercepat pencairan dan pergerakan gletser ke laut. “Kita selama ini terlalu meremehkan seberapa cepat perubahan akan terjadi dan seberapa banyak es yang akan hilang dalam 80 tahun ke depan,” ujarnya.
Temuan ini dipublikasikan pada 20 Maret di Nature Communications, hasil dari riset selama 20 tahun untuk memetakan daratan tersembunyi di bawah es Antarktika.
Dunia Tersembunyi di Bawah Es
Tidak ada manusia yang pernah melihat langsung pegunungan dan lembah tersembunyi di bawah lapisan es Antarktika. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, pesawat penelitian menggunakan radar dan alat pengukur gravitasi untuk memetakan dunia di bawah permukaan es.
Hasilnya menunjukkan adanya pegunungan setinggi ribuan meter, lembah luas, dan ngarai dalam. Radar juga mengungkapkan pantulan dari ratusan danau subglasial—danau tersembunyi yang terbentuk akibat air yang mencair perlahan karena panas dari dalam bumi dan gesekan es dengan tanah.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa sungai-sungai subglasial mengalir masuk dan keluar dari danau-danau ini, bahkan dalam arah yang tak biasa. Air di bawah es bisa bergerak ke atas, dari tempat dengan tekanan tinggi ke daerah dengan tekanan lebih rendah. Air ini dapat mendaki lereng curam pegunungan subglasial.
Karena ukurannya yang kecil, sungai-sungai ini sulit dideteksi radar. Tim Dow menghabiskan 11 tahun untuk memetakan jaringan sungai ini dengan cermat, menggabungkan peta bentang alam dan data ketebalan es.
Baca Juga: Kunci Mengatasi Krisis Iklim Bisa Jadi Ada di Tangan Perguruan Tinggi
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR