Serangan stroke biasanya terjadi karena penyumbatan darah di pembuluh darah. Kebanyakan terjadi pada area otak sehingga stroke menjadi begitu membahayakan. (Baca : Sony Patenkan Lensa Kontak yang Bisa Merekam dan Memutar Video dalam Satu Kedipan Mata)
Tapi tahukah Anda bahwa stroke juga bisa terjadi pada mata? Serangan stroke mata bisa terjadi jika penyumbatan pembuluh darah tadi terjadi pada bagian mata. Apalagi retina merupakan bagian dari saraf otak, hanya saja ia tidak berada dalam tengkorak kepala tetapi menonjol keluar yaitu pada mata.
Risiko tinggi terkena stroke mata bisa terjadi pada mereka yang memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes melitus, penyakit kardiovaskular, tinggi kolesterol, dan memiliki kelainan darah. Bagi ibu hamil dan orang yang kuat merokok juga berisiko tinggi. Faktor genetika juga mempengaruhi, namun tidak terlalu tinggi seperti faktor risiko di atas.
Umumnya yang terserang stroke mata adalah mereka yang berusia di atas 50an. Namun persoalannya adalah, zaman sekarang ini penyakit-penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, dsb tadi sudah menyerang usia muda 20-an dan 30-an. Biasanya hal ini terjadi akibat pola hidup yang tidak sehat.
(Baca pula : 5 Tips Atasi Mata Tegang Akibat Layar Komputer)
Dalam acara Small Group Interview Gangguan Retina yang diadakan Jakarta Eye Center (10/5) di Jakarta, dr. Elvioza, SpM (K) menyatakan bahwa gejala stroke mata ini tidak ditandai dengan rasa sakit dan cenderung terjadi tiba-tiba. Kerusakan terjadi dengan menurunnya tajam penglihatan bahkan hingga terjadi kebutaan.
Karena itu, sangat penting memeriksakan kondisi mata sedini mungkin jika Anda termasuk orang yang memiliki salah satu dari faktor risiko yang disebutkan tadi. Jika sudah terkena stroke mata maka penanganan terbaik yang bisa dilakukan adalah terapi obat, laser, dan pembedahan. Biasanya penglihatan bisa kembali, namun tidak sejelas sebelumnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR