Buaya Nil, jenis buaya paling agresif dan berbahaya di Bumi, telah ditemukan di alam liar Florida. Diduga, hewan ini tak sengaja lolos dalam perdagangan ilegal.
Hewan ini bukan reptile biasa. Dikenal sebagai pemangsa manusia. Buaya Nil bertanggungjawab atas ratusan kematian dalam setahun di Afrika. Itu baru serangan yang dilaporkan. Serangan yang tak dilaporkan bahkan bisa mencapai ribuan.
Tim peneliti Universitas Florida menemukan buaya Nil ketika melakukan analisis genetik rutin pada populasi Florida. Tiga buaya remaja teridentifikasi. Dua di antaranya ditemukan tengah berenang di Everglades, sisanya ditemukan tengah bersantai di teras sebuah rumah di Miami. Fakta bahwa mereka merupakan buaya remaja dengan latar belakang genetika yang mirip menunjukkan bahwa mereka tidak sendiri, kemungkinan besar ada populasi dewasa yang juga hidup di sana.
“Sekarang kami tahu bahwa mereka dapat bertahan hidup di alam liar Florida selama bertahun-tahun, kami tahu mereka tumbuh dengan cepat di sini, dan bagaimana perilaku mereka di habitat asli, tidak ada alasan yang menunjukkan bahwa perilaku itu akan berubah di sini, di Florida,” kata penulis kedua studi, Kenneth Krysko.
Florida telah menjadi rumah bagi beberapa spesies buaya lain, termasuk aligator dan buaya Amerika. Tetapi buaya Nil benar-benar berbeda dari semua jenis itu. Mereka jauh lebih agresif terhadap manusia dibanding spesies buaya lainnya. Bahkan mereka menyebabkan kematian lebih sering dibanding frekuensi serangan semua spesies buaya lain digabungkan sekaligus.
Yang lebih mengerikan, studi ini menemukan bahwa salah satu buaya Nil remaja di Florida tumbuh hampir 28 persen lebih cepat daripada buaya Nil remaja di habitat asli mereka. Diperkirakan, penyebabnya adalah kurangnya persaingan dari buaya jenis lain di Florida. Itu berarti, jika populasi buaya Nil membludak, mereka mungkin akan mengancam populasi spesies buaya lokal.
Florida menjadi rumah bagi spesies asing invasif lebih dari daerah manapun di benua Amerika karena lingkungan tropisnya yang nyaman. Spesies asing lain yang telah berkembang di Florida termasuk ular Burma dan katak pohon Kuba. Keduanya merajalela sehingga ditetapkan bahwa mungkin sudah terlambat untuk membasmi mereka. Tentu saja, buaya Nil merupakan spesies yang tak diinginkan menambah daftar itu.
“Dengan penemuan buaya Nil di Florida, harapannya dapat membuka mata semua orang terhadap masalah spesies invasif di negara ini. Sekarang sudah bertambah satu lagi, tetapi kali ini bukan sekedar cicak kecil dari Afrika,” tutup Krysko.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR