Acara tersebut diisi oleh berbagai kegiatan yang sifatnya edukatif, seperti pemaparan nilai-nilai peradaban, pameran poster, pemutaran film, dan dilanjutkan dengan kunjungan untuk melihat temuan-temuan di Gua Harimau.
Temuan gambar cadas prasejarah pertama di Sumatra ini mematahkan asumsi arkeolog yang menyatakan budaya gambar cadas tak menyentuh Sumatra.
Saat ini pemerintah daerah OKU sedang merencanakan pemanfaatan Gua Harimau dan situs-situs lain di wilayah Padang Bindu sebagai obyek wisata. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, pengelolaan warisan budaya di wilayah OKU diharapkan semakin mengalami kemajuan dan masyarakat umum dapat memahami pengetahuan sejarah serta nilai-nilai peradaban dari situs dan penemuan arkeologi tersebut.
Truman pernah berkata kepada staf editor National Geographic Indonesia bahwa pernah terjadi penjarahan temuan gelang perunggu di gua ini pada 2012. Kejadian perusakan arkeologis bukan hanya terjadi sekali. Beberapa tahun sebelumnya, rangka-rangka manusia prasejarah di Gua Silabe hasil kerja keras timnya juga dijarah. Tampaknya sekelompok orang tak bertanggung jawab itu mengira adanya harta karun.
Satu hal yang perlu diingat, selain penelitian dan pemasyarakatan yang perlu dilakukan secara berkesinambungan, kegiatan pelestarian juga perlu berjalan beriringan untuk menghindari kerusakan situs dan sisa-sisa peninggalan yang terkandung di dalamnya.
National Geographic Indonesia pernah menerbitkan kisah feature "Tapak Jejak Pitarah Sumatra" pada edisi Januari 2013. Simak juga kisah Pindi Setiawan, ahli gambar cadas, ketika mengeksplorasi gua-gua di Kalimantan Timur dalam "Adibudaya Perupa Pertama Nusantara" yang terbit pada edisi Januari 2016.
Sebaran Gambar Cadas Nusantara
Merah: kuasan berwarna; Biru: corengan arang, dan Hijau: torehan atau cukilan.
Sumber sebaran gambar cadas: Karina Arifin dan P. Delange, Rock Art in West Papua, UNESCO; M. Aubert, S. O\'Connor, M. McCulloch, G. Mortimer, A. Watchman, M. Richer-LaFlèche, Uranium-series dating rock art in East Timor; M. Aubert, A. Brumm, M. Ramli, T. Sutikna, E.W. Saptomo, B. Hakim, M.J. Morwood, G.D. van den Bergh, L. Kinsley, A. Dosseto, Pleistocene cave art from Sulawesi; Chriss Ballard, Australian National University Canberra; Jean Chazine dan L.H. Fage, L’art pariétal des grottes de Kalimantan; Engkos A. Kosasih, Lukisan Gua di Sulawesi Bagian Selatan: Refleksi Kehidupan Masyarakat Pendukungnya, FIB-UI; V. Plagnes, C. Causse, M. Fontugne, H. Valladas, J.M. Chazine, L.H. Fage, Cross dating (Th/U-14C) of calcite covering prehistoric paintings in Borneo; Pindi Setiawan, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung; Truman Simajuntak dan Adhi Agus Octaviana, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; Ahmad Hasan Sopandi, Lukisan Gua di Malaysia, Balai Seni Lukis Negara, Malaysia
Peta temuan gambar cadas di Misool: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR