Sebuah kota di India utara saat ini berada di tengah gelombang panas nan terik, karena suhu tercatat sebagai rekor panas nasional, yakni 51 derajat celcius. Kota tersebut adalah Phalodi, berada di daerah gurun Rajasthan. Ada kekhawatiran jika gelombang panas ini menyebabkan bencana lingkungan yang sama seperti tahun lalu, di mana ratusan orang meninggal di India karena dehidrasi. Pemerintah bahkan telah mengambil langkah saat ini, dengan pengalihan aliran sungai untuk mencegah kembalinya bencana tersebut.
Akan tetapi, bagaimana rekor gelombang panas di seluruh dunia, jika dibandingkan dengan India? Apakah India patut dinobatkan sebagai tempat terpanas di Bumi ? (Baca juga : Gelombang Panas Menerjang, Jalanan di India Meleleh)
Ketepatan pengukuran suhu di seluruh dunia sedikit banyak memiliki perdebatan. Namun, dengan teknologi yang lebih modern, kita dapat mengukur suhu lebih akurat. Hasi pengukuran suhu ini mungkin akan menggantikan rekor-rekor suhu yang telah ditetapkan pada dekade lalu.
Gelombang panas di India saat ini menduduki 10 suhu terpanas dalam catatan di seluruh dunia. Ini melampaui suhu terpanas yang pernah tercatat di Oceania, yakni 50.7 derajat celcius di Australia Selatan pada tahun 1960, tetapi masih belulm melewati suhu terpanas yang tercatat di Amerika Latin, tepatnya di alami Meksiko dengan 52 derajat celcius pada tahun 1966.
Timur Tengah, terkenal karena bukit pasir dan cuaca panas, jelas mendominasi daftar tempat terpanas di Bumi. Arab Saudi, Irak, Pakistan, dan Kuwait semua pernah mengalami suhu dengan tinggi 54 derajat celcius pada tahun 1942 lalu.
Bagaimanapun, rekor suhu terpanas tersebut dikalahkan oleh Death Valley di AS. Pada tanggal 10 Juli, 1913, suhu tercatat hingga 56,7 derajat celcius. Alasan mengapa Death Valley menjadi begitu panas dianggap karena kombinasi lokasi yang berada di bawah permukaan laut, di mana udara padat yang terperangkap menjadi selimut, memancarkan kembali panas, serta tembok tinggi lembah telah memerangkap panas yang semakin meningkat. Suhu terpanas juga pernah di alami benua Antartika dengan 15 derajat celcius, sebagaimana tercatat di Vanda Station di dataran tinggi barat benua pada tahun 1974.
Hanya saja tak satu pun dari suhu-suhu daerah tersebut mencapai rekor suhu daratan terpanas. Seperti yang kita tahu, tanah atau daratan menyerap banyak panas matahari, dan kemudian memancarkannya kembali. Pengukuran suhu dari tanah bisa mencapai temperatur yang lebih tinggi, daripada yang diambil dari udara.
Catatan menunjukkan, sekali lagi, tempat bernama Death Valley mengambil mahkota suhu tanah terpanas! Di mana termometer di kawasan Furnace Creek mencapai suhu menakjubkan, yakni 93,9 derajat celcius pada 15 Juli 1972. (Baca pula : 10 Kota dengan Polusi Udara Terburuk di Planet Bumi)
Lalu, di manakah tempat terpanas di Bumi? Tentu sudah tahu jawabannya bukan? Death Valley di Amerika Serikat saat ini memegang rekor suhu udara kedua terpanas dan suhu daratan terpanas yang pernah tercatat
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR