Sindrom karpal tunnel mungkin masih terdengar asing di telinga, padahal sindrom ini cukup banyak diderita orang modern yang sering menggunakan gadget atau pekerjaannya sering memakai tangan.
Tidak ada penyebab tunggal sindrom karpal tunnel. Kapan pun terjadi inflamasi atau pembengkakan, saraf median akan tertekan dan menyebabkan nyeri. Wanita beresika 3 kali lebih besar menderita gangguan ini.
Beberapa kondisi yang juga memperbesar terjadinya sindrom ini adalah menderita diabetes, gout, hipotiroid, artritis, kehamilan, atau ada fraktur di pergelangan tangan.
Seringkali gejala ini tidak terjadi terus menerus, tetapi sesekali atau bisa hilang timbul dan biasanya dikaitkan dengan adanya aktivitas tertentu seperti menyetir, membaca koran, melukis dan lainnya.
Berikut adalah 3 gejala utama sindrom karpal tunnel
1. Seperti ditusuk jarum
Karpal tunnel berkembang dengan perlahan. Pada awalnya, mungkin Anda baru merasakannya pada malam hari atau bangun tidur pagi. Rasa nyerinya mirip dengan sensasi seperti ditusuk jarum di jari-jari saat tertidur. Di siang hari, Anda juga baru menyadarinya saat merasa nyeri atau kesemutan ketika memegang benda seperti buku, ponsel, atau menyetir.
2. Kelemahan
Ketika sindrom ini semakin berkembang, Anda akan mengalami kelemahan di bagian telunjuk dan dua jari, sehingga mulai sulit menggenggam objek yang cukup kecil, misalnya mengancingkan baju atau memegang perkakas.
3. Gangguan sensasi
Sindrom karpal tunnel juga menyebabkan rasa baal di tangan. Sebagian orang merasa jari-jari mereka bengkak, walau sebenarnya tidak, atau kepekaan terhadap rasa panas dan dingin berkurang.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR