Volume kendaraan yang tinggi dalam arus mudik kali ini mengakibatkan kemacetan panjang di sejumlah daerah. Siapa yang sangka, akibat dari kemacetan panjang tersebut mampu membawa efek yang fatal bagi para pemudik, bahkan sampai meninggal.
Terhitung 12 orang meninggal dalam perjalanan mudik mereka melewati jalur Tol Brebes. Kemacetan panjang untuk memasuki pintu tol tersebut memakan waktu berjam-jam hingga menyebabkan sejumlah pemudik kelelahan berat.
Hal yang menyebabkan 12 orang tersebut meninggal tak lain disebabkan oleh faktor kelelahan atau penyakit bawaan. Tak hanya kedua hal tersebut, faktor psikologis turut menjadi salah satu hal yang dihadapi oleh para pemudik itu.
Namun Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan mengungkapkan meyakini penyebab utama kasus kematian sejumlah pemudik tersebut akibat penyakit bawaan. Namun ia menampik jika dehidrasi menjadi alasan kematian para pemudik itu.
"Kalau tidak mengidap penyakit sebelumnya, saya kira enggak akan meninggal. Masa kemacetan bisa menimbulkan orang meninggal," tambah Jonan. “Ada yang bilang macet 12 jam sehingga dehidrasi akhirnya meninggal. Lah kalau puasa berapa jam? Lebih dari 12 jam saya kira, buktinya enggak apa-apa. Apalagi ini cuma duduk-duduk saja.”
Jonan pun mengungkapkan kemacetan di sejumlah jalur tol, salah satunya Brebes Timur akibat dari volume kendaraan yang cukup tinggi. Kondisi psikologis para pemudik yang ingin mencoba jalur tol baru tersebut turut menjadi penyebabnya.
Ini karena kebanyakan mobil, volume kendaraan. Kan orang ingin mencoba jalan tol baru yang panjang sekali. Itu saja (penyebabnya)," ujar Jonan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Sri Gunadi Parwoko pun mengingatkan para pemudik untuk tidak lupa membawa obat-obatan pribadi selama perjalanan mudik. Ia menuturkan bahwa petugas sulit untuk melakukan evakuasi terhadap jenasah karena terkendala kemacetan panjang tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR