Para ilmuwan sedang mencari tahu alasan di balik paus bungkuk (Megaptera novaeangliae) keluar dari jalur hanya untuk menyelamatkan makhluk yang menjadi makanan para paus pembunuh (Orcinus orca).
Beberapa penelilti telah menyaksikan secara langsung paus bungkuk mengintervensi perburuan orca. Mereka menyelamatkan mamalia lain berkali-kali (115 kali lebih tepatnya). Walaupun belum diketahui secara pasti, peneliti memperkirakan perilaku protektif ini telah tertanam pada setiap paus bungkuk.
“Sebuah anekdot telah diwariskan selama berabad-abad tentang lumba-lumba akan membantu individu sejenis, termasuk manusia yang sedang dalam bahaya,” terang Robert Pitman pemimpin studi dari National Marine Fisheries Service AS.
"Namun, pengamatan terbaru, dari akun dan video populer yang diposting di internet, menunjukkan bahwa paus bungkuk juga mendekati vertebrata laut lain yang diserang paus pembunuh,” tambah Pitman.
Jadi, pertanyaan besarnya adalah, mengapa paus bungkuk melakukan hal ini ? Tentu, aksi ini bukan tanpa risiko, paus bungkuk mempertaruhkan keselamatan diri untuk menyelamatkan hewan dengan spesies berbeda. Sebuah perilaku altruistik (perhatian terhadap kesejahteraan makhluk lain tanpa memperhatikan diri sendiri).
Perilaku tanpa pamrih paus bungkuk ini bukan tanpa alasan. Paus bungkuk dewasa memang terlalu besar dan tangguh untuk diburu paus pembunuh, namun anak-anak mereka rentan jadi buruan.
Paus pembunuh seringkali menjadi tersangka perburuan anak paus bungkuk, hal yang sama dilakukannya pada anak paus abu-abu. Inilah alasan paus bungkuk secara proaktif menggagalkan perburuan mangsa paus pembunuh. Mungkin, paus bungkuk berharap aksi mereka dapat membuat paus pembunuh berpikir dua kali dalam memburu anak paus bungkuk.
Sederhananya, apa yang dilakukan paus bungkuk adalah aksi balas dendam. Walau demikian, binatang yang dikenal dengan senandung indahnya ini sudah pasti mendapatkan kehormatan di kerajaan laut. Mereka memang hewan laut paling ganas, namun juga pahlawan tanpa pamrih.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR