Sekelompok peneliti dalam Kongres Geologi Internasional di Cape Town, Afrika Selatan, Senin lalu secara resmi mendeklarasikan bahwa dampak perilaku manusia telah mendorong planet ini meninggalkan Holosen dan memasuki Antroposen, zaman yang bermula ketika aktivitas manusia mulai memiliki pengaruh global terhadap ekosistem Bumi.
Untuk menentukan zaman geologi baru, tanda-tanda yang ditemukan harus terjadi secara global.
Misalnya, meteorit yang menghantam Bumi dan memusnahkan dinosaurus sekitar 66 juta tahun lalu telah meninggalkan jejak berupa logam iridium di lapisan bebatuan Bumi.
Uji coba bom nuklir, yang dimulai pada 1945, merupakan bukti paling jelas terhadap dimulainya era Antroposen. Bahan radioaktif mencapai stratosfer sebelum menyebar turun ke Bumi bersama dengan ledakan atom.
Sebuah era juga ditandai oleh fosil makhluk yang hidup pada era tersebut. Misalnya saja, fosil Tyrannosaurus rex, menjadi ciri khas Periode Zaman Kapur Akhir.
Chris Rapley, ilmuwan iklim di University College London dan mantan direktur Museum Sains di London mengatakan, "Antroposen menandai periode baru di mana kegiatan kolektif kita mendominasi 'mesin' planet."
Ketika ahli geologi masa depan mempelajari Antroposen, mereka akan menemukan fosil sampah plastik dan ayam ternak yang mendefinisikan kehidupan manusia di masa itu.
Bukan hal mengejutkan sebenarnya. Sebab saat ini limbah plastik semakin tak terkendali. Berdasarkan laporan survey dari World Economic Forum, pada tahun 2050, jumlah sampah plastik di lautan akan melebihi jumlah ikan.
Sementara itu, peternakan ayam juga meningkat drastis sejak 1950. Menurut United Poultry Concerns, lebih dari 50 miliar ayam disembelih tiap tahunnya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi manusia. Sudah menjadi rahasia umum bahwa gas metana yang dihasilkan oleh ayam dan hewan ternak lainnya, membuat emisi gas rumah kaca meningkat dan menyebabkan planet semakin panas.
Berikut bukti-bukti lain bahwa Bumi mulai memasuki era Antroposen
Aktivitas manusia menyebabkan:
Mungkin sudah terlambat untuk menghapus ‘jejak buruk’ manusia di planet ini, tetapi masih ada waktu dan kesempatan untuk memerangi dampak buruk aktivitas manusia terhadap iklim dan lingkungan.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR