Kota Kembang yang berada di kawasan pegunungan, pasti memiliki banyak sekali wisata alam berupa air terjun yang menyuguhkan panorama cantik.
Salah satunya adalah Curug Malela. Dengan tebing yang lebar dan menjulang, serta aliran air deras menghujam bebatuan di bawahnya, banyak yang bilang jika Curug Malela adalah Niagaranya Indonesia.
Rerimbunan pohon yang meneduhkan kanan dan kiri air terjun, membuat Anda bakal betah berlama-lama di Curug Malela. Suasana alam nan asri di kawasan ini cocok bagi Anda yang ingin melepas kepenatan dan kejenuhan saat akhir pekan. Jika datang dari jauh, Anda bisa memilih penginapan berupa hotel murah yang tersedia di pusat kota.
Agar semakin tahu seputar Curug Malela, yuk simak beberapa ulasan berikut ini.
1. Aliran Air Seperti Untaian Benang Sutra Halus
Curug Malela adalah sebuah air terjun yang cukup besar dan menjadi salah satu suguhan wisata yang megah. Di sana, Anda tidak hanya akan menyaksikan satu jalur air yang terjun ke dasar tebing, tapi ada banyak aliran. Bahkan jika debit air cukup deras, Anda akan beruntung menikmati pemandangan seolah-olah Anda sedang berhadapan dengan Air Terjun Niagara. Curug Malela dilewati oleh air sungai yang mengalir dari hulu di bagian utara Gunung Kendeng, gunung berapi di sebelah barat Ciwidey yang saat ini sudah tidak aktif lagi.
Tinggi tebing Curug Malela mencapai 60 meter dengan lebar 70 meter. Dengan ukuran yang cukup besar, pantas saja jika destinasi ini jadi salah satu primadona dan kebanggaan masyarakat Bandung. Sebanyak 5 jalur aliran air akan memanjakan mata Anda karena keindahannya seperti untaian benang sutra yang putih dan halus. Hal itu menjadikan air terjun yang berada di Desa Cicadas, Kecamatan Rongga (Gununghalu) Kabupaten Bandung Barat ini sebagai tempat yang pas untuk bersantai dan menenangkan diri.
2. Misterius, Tapi Juga Menantang
Meski menyuguhkan keindahan yang begitu menawan, Curug Malela menyimpan misteri tersendiri yang sampai ini masih belum terungkap. Tidak sedikit para penduduk yang mengingatkan para pengunjung agar selalu waspada dan berhati-hati. Selain itu, lokasinya masih tersembunyi, sehingga akses jalan menuju air terjun cukup sulit ditempuh. Namun, upaya untuk sampai ke lokasi air terjun adalah tantangan tersendiri.
Meski demikian, setiap kelelahan yang Anda rasakan akan terbayarkan jika melihat langsung keindahan Curug Malela. Jika beruntung, Anda akan melihat monyet-monyet berekor panjang menampakkan diri. Sebuah pemandangan yang mencerminkan keserasian alam dengan makhluk hidup yang mendiaminya. Seperti yang banyak dipesankan oleh penduduk setempat, Anda harus tetap berhati-hati dan waspada. Berkunjung saat musim hujan tidak dianjurkan karena debit air bisa meningkat secara tiba-tiba.
3. Rute Menuju Air Terjun
Selain dari pusat Kota Bandung, Curug Malela juga bisa diakses melalui jalur lain seperti Sukabumi dan Cianjur. Anda juga bisa mulai perjalanan dari beberapa titik di Bandung. Misalnya dari tol Padalarang menuju Cimahi.
Kemudian dilanjutkan dengan menempuh rute menuju Gununghalu. Sama halnya jika Anda berangkat dari arah terminal Leuwipanjang, arah yang kamu tuju adalah kawasan Cililin dan Gununghalu.
Dari Pusat kota Bandung, perjalanan ke Curug Malela bisa memakan waktu selama 3 hingga 4 jam.
Sampai saat ini, fasilitas angkutan umum menuju lokasi wisata tersebut cukup sulit didapatkan, akan lebih baik jika Anda menggunakan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan di Kota Bandung.
Bukan hanya kendaraan untuk menuju ke sana, tapi juga memikirkan soal akomodasinya. Sebaiknya Anda mencari hotel murah di Bandung yang nyaman untuk istirahat. Salah satunya bisa coba Airy Rooms, hotel budget yang menyediakan fasilitas memadai. Harganya cocok untuk para backpacker.
Jika tertarik, Anda bisa memesan via website di www.airyrooms.com, atau download aplikasi Android dan iOS (akan datang) agar lebih praktis. Selamat berlibur!
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR