Sepasang kaki mumi berusia 3.200 tahun yang dipamerkan di sebuah museum di Italia kemungkinan merupakan milik salah satu wanita Mesir kuno paling cantik pada masanya. Terdiri dari tulang paha terfragmentasi, tempurung lutut dan tibia proksima, bagian tubuh tersebut kemungkinan besar milik Ratu Nefertari.
Nefertari berbeda dengan Nefertiti, yang hidup satu dinasti sebelumnya. Nefertari merupakan istri pertama dan favorit firaun Ramses II nan perkasa, yang berkuasa antara tahun 1290-1224SM selama awal Dinasti ke-19.
"Dia satu-satunya ratu dari era Ramses yang telah berhasil diidentifikasi sejauh ini," ujar ahli Mesir kuno Michael Habicht di Institute of Evolusionary Medicine, University of Zurich, Swiss.
Studi yang dijabarkan lebih detail di jurnal PLOS ONE, menunjukkan bahwa ratu Mesir kuno tersebut sangat ramping dan tinggi. Informasi ini membantu merekonstruksi kehidupan salah satu tokoh yang paling menarik dari Mesir kuno.
"Nefertari merupakan salah satu ratu yang benar-benar hebat dan penting dalam sejarah Mesir, dan berperan dalam perkumpulan Hatshepsut, Nefertiti dan Cleopatra," kata Habicht.
Dikenal dengan lukisan dinding yang mengesankan pada hiasan makamnya, Nefertari merupakan wanita Mesir kuno yang berpendidikan tinggi dan berperan aktif dalam politik luar negeri. Meski begitu, tak banyak yang diketahui tentang kematiannya.
"Kita tahu bahwa ia melahirkan empat putra dan empat putri. Ia juga menghadari acara pembukaan kuil batu Abu Simbel di tahun ke-24 pemerintahan Ramses II. Setelah acara itu, ia menghilang dari sejarah," tutur Habicht.
Para ahli Mesir kuno menduga bahwa ia kemungkinan wafat sekitar tahun ke-25 pemerintahan suaminya, mencapai usia 40-50 tahun.
Makam Nefertari, dikenal sebagai QV66, habis dijarah pada masa kuno. Muminya tercerabik dan terpisah-pisah akibat ulah para perampok kuno.
Rekonstruksi antropometrik dan penilaian dari ukuran lutut mengungkapkan bahwa kaki tersebut milik seorang wanita dengan tinggi tubuh berkisar antara 165-168 cm.
Hasil analisis independen yang dilakukan oleh profesor Maciej Henneberg di University of Adelaide, Australia, juga memberikan perkiraan yang sama, wanita yang sekitar 165 cm.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR