Otak pria membakar lebih banyak energi ketika mereka harus melakukan beberapa hal sekaligus. Kondisi inilah yang membuat pria merasa sulit untuk melakukan pekerjaan sekaligus atau sulit beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
Tes yang dilakukan di HSE Neurolinguistics Laboratory di Moskow menunjukkan, otak pria dan wanita merespon dengan cara yang sangat berbeda ketika dihadapkan dengan berbagai macam pekerjaan sekaligus. Selama tes, relawan menjalani scan MRI untuk melihat apa yang terjadi di otak mereka.
Hasilnya dari studi yang dipublikasikan dalam jurnal Human Physiology menunjukkan, pria mengeluarkan lebih banyak energi ketika mereka diminta untuk mengalihkan perhatian.
Selain itu, pria juga harus mengaktifkan lebih banyak bagian dari otak untuk dapat mengatasi multitasking. Dan perbedaan terbesar terlihat antara pria dan wanita muda, berusia antara 20 dan 45 tahun.
Peneliti Dr Svetlana Kuptsova mengatakan, "Temuan kami menunjukkan, wanita kerap merasa lebih mudah dalam multitasking, karena otak mereka tidak perlu memobilisasi sumber daya tambahan untuk melakukannya. Otak wanita juga bereaksi lebih cepat, yang bisa memberi mereka keuntungan saat menghadapi situasi sulit.”
Dr Kuptsova menambahkan, pekerjaan rumah tangga dan merawat anak-anak sekaligus, secara historis memang “mengharuskan” wanita untuk mampu multitasking. Namun, untuk pendapat yang satu ini, memang belum ada bukti kuat.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR